" Sebuah Catatan Kehidupan: Contoh

SELAMAT DATANG - WELCOME - WILLKOMMEN

SELAMAT DATANG - WELCOME - SUGENG RAWUH - WILLKOMMEN - ترحيب
Tampilkan postingan dengan label Contoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Contoh. Tampilkan semua postingan

CONTOH SPTJM | Contoh Surat Pertanggungjawaban Mutlak SPTJM untuk mendaftarkan Sekolah dalam format File Word

File berikut adalah contoh SPTJM yang dipergunakan untuk mendaftarkan sekolah bagi putra putri anda yang akan masuk jenjang sekolah berikutnya/

File ini berjenis Microsoft Word dan dapat di download untuk anda gunakan dengan sebaik baiknya. Berikut kami tampilkan contoh screenshot SPTJM. Sementara itu untuk file dapat di download melalui link yang kami berikan di bawah gambar screenshot berikut.


File SPTJM dapat di download DI SINI

Tag yang kami gunakan dalam post ini adalah: Contoh SPTJM , SPTJM, SPTJM orang tua, SPTJM daftar sekolah,

Hashtag yang kami gunakan : #contohSptjm #sptjm #sptjmOrangTua #SptjmDaftarSekolah

Contoh Artikel | Tinjauan Puasa dalam berbagai Agama dan Keyakinan secara kontekstual

Puasa adalah praktik keagamaan yang dilakukan oleh banyak orang di seluruh dunia, terutama dalam agama-agama seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Di sini ada beberapa hal yang berkaitan dengan puasa:

Signifikansi Keagamaan:
Puasa sering kali memiliki makna keagamaan yang mendalam bagi para praktikannya. Misalnya, dalam agama Islam, puasa selama bulan Ramadan dianggap sebagai kewajiban yang dijalankan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan untuk memperoleh pahala serta membersihkan diri dari dosa.

Tujuan Spiritual: 
Puasa sering kali dijalankan untuk mencapai tujuan spiritual, seperti meningkatkan kesadaran diri, mengendalikan hawa nafsu, memperkuat hubungan dengan Tuhan atau Alam Semesta, dan meningkatkan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.

Pola Makan: 
Saat berpuasa, seseorang biasanya menahan diri dari makanan dan minuman selama periode tertentu. Ini dapat melibatkan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, atau berpuasa pada waktu tertentu sesuai dengan aturan agama yang dianut.

Moralitas dan Etika: 
Puasa juga bisa menjadi latihan untuk mengembangkan moralitas dan etika, seperti kesabaran, pengendalian diri, dan kasih sayang kepada sesama. Menahan diri dari makanan dan minuman juga dapat meningkatkan empati terhadap orang-orang yang mengalami kelaparan dan kekurangan.

Tradisi dan Budaya: 
Puasa sering kali dikelilingi oleh tradisi dan budaya yang kaya. Di banyak tempat, ada ritual khusus yang dilakukan untuk memulai dan mengakhiri puasa, serta hidangan khas yang disiapkan untuk waktu berbuka puasa (iftar).

Kesehatan: 
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa tertentu dapat memiliki manfaat kesehatan, seperti membersihkan tubuh dari racun, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter sebelum memulai puasa untuk memastikan keselamatan dan kesehatan Anda.

Solidaritas dan Persatuan: 
Puasa juga dapat menjadi momen untuk memperkuat hubungan sosial dan solidaritas antar umat beragama atau antar komunitas, karena banyak orang dari berbagai latar belakang bergabung dalam pengalaman yang sama.

Pendidikan dan Peningkatan Pengetahuan: 
Puasa dapat menjadi kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang agama, spiritualitas, dan budaya, serta memperdalam pemahaman tentang diri sendiri dan hubungan dengan sesama.

Tinjauan Puasa Dalam Agama Yahudi
Dalam agama Yahudi, praktik puasa memiliki beberapa aspek yang terkait dengan spiritualitas, pengampunan dosa, dan penghormatan terhadap peristiwa-peristiwa sejarah yang penting. Meskipun tidak ada banyak hari puasa yang diwajibkan dalam agama Yahudi, beberapa di antaranya memiliki makna penting dalam kalender Yahudi. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan puasa dalam agama Yahudi:

    Puasa Yom Kippur: Yom Kippur, atau Hari Penebusan, adalah hari suci paling suci dalam agama Yahudi. Selama Yom Kippur, umat Yahudi yang sehat di atas usia bar mitzvah (13 tahun) dan bat mitzvah (12 tahun) menahan diri dari makanan dan minuman selama periode 25 jam, mulai dari matahari terbenam pada malam sebelumnya hingga setelah matahari terbenam pada hari Yom Kippur itu sendiri. Puasa Yom Kippur bertujuan untuk memperoleh pengampunan atas dosa-dosa di masa lalu dan memulai tahun baru Yahudi dengan hati yang bersih.

    Puasa Tisha B'Av: Tisha B'Av adalah hari berkabung dalam kalender Yahudi yang memperingati kehancuran Bait Suci pertama dan kedua di Yerusalem. Selama Tisha B'Av, umat Yahudi mengamalkan puasa total dan menahan diri dari makanan dan minuman selama 25 jam, mulai dari matahari terbenam pada malam sebelumnya hingga matahari terbenam pada hari Tisha B'Av itu sendiri.

    Puasa Esther (Taanit Esther): Puasa Esther dilakukan pada hari sebelum perayaan Purim, yang memperingati penyelamatan bangsa Yahudi dari rencana jahat Haman seperti yang diceritakan dalam kitab Esther dalam Alkitab Ibrani. Puasa Esther biasanya dimulai dari fajar hingga matahari terbenam.

    Puasa pada Hari-Hari Bersejarah Lainnya: Selain tiga hari puasa utama tersebut, terdapat juga praktik puasa pada hari-hari bersejarah lainnya seperti Puasa Gedaliah, Puasa Asarah B'Tevet (10 Tevet), Puasa Tzom Gedaliah (Fast of Gedaliah), dan Puasa Taanit Bechorot.

    Makna Spiritual: Puasa dalam agama Yahudi dihubungkan dengan pengakuan dosa, pertobatan, dan pertumbuhan spiritual. Ini merupakan waktu untuk refleksi, introspeksi, dan memperdalam hubungan dengan Tuhan.

    Solidaritas dengan Menderita: Selain aspek spiritualnya, puasa dalam agama Yahudi juga menunjukkan solidaritas dengan orang-orang yang menderita dan memperingati peristiwa-peristiwa tragis dalam sejarah bangsa Yahudi.

Puasa dalam agama Yahudi adalah praktik yang bervariasi tergantung pada hari atau peristiwa yang diperingati, dan itu memiliki makna spiritual dan historis yang dalam bagi umat Yahudi. Itu juga menjadi kesempatan untuk memperdalam pengertian akan keberkatan dan pentingnya ketaatan pada Tuhan.

Tinjauan Puasa Dalam Agama Katolik
Puasa dalam agama Katolik merupakan praktik spiritual yang dilakukan oleh umat Katolik sebagai bentuk pengorbanan, pembersihan diri, dan refleksi selama masa-masa tertentu dalam tahun liturgi. Puasa dalam agama Katolik berkaitan erat dengan praktik Paskah, yang merupakan perayaan paling penting dalam agama Katolik. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan puasa dalam agama Katolik:

    Puasa Ash Wednesday dan Good Friday: 
Dua hari di mana puasa diwajibkan bagi umat Katolik adalah Ash Wednesday (Rabu Abu) dan Good Friday (Jumat Agung). Pada kedua hari ini, umat Katolik yang sehat antara usia 18 dan 59 diwajibkan untuk menahan diri dari makanan hingga satu kali makan berukuran kecil dan dua kali makan ringan yang tidak sama dengan makanan utama, serta menahan diri dari makanan yang mengenyangkan.

    Puasa Jumat Agung: Selain puasa Ash Wednesday dan Good Friday, setiap Jumat selama masa Prapaskah adalah hari penyesuaian yang ditandai dengan menahan diri dari daging merah dan melaksanakan tindakan pengorbanan atau pelayanan amal.

    Puasa Prapaskah: Walaupun tidak diwajibkan secara ketat, umat Katolik juga mendorong untuk berpuasa dan melakukan pengorbanan lainnya selama musim Prapaskah sebagai persiapan untuk perayaan Paskah. Ini dapat mencakup menahan diri dari makanan atau minuman tertentu, atau melakukan praktik pengorbanan lainnya.

    Makna Spiritual: Puasa dalam agama Katolik dihubungkan dengan pengorbanan Kristus di kayu salib dan digunakan sebagai cara bagi umat Katolik untuk mengikuti teladan Kristus, menunjukkan ketaatan kepada agama, dan membantu pertumbuhan spiritual.

    Pola Makan dan Pengorbanan: Selama periode puasa, umat Katolik didorong untuk menjalankan pola makan yang lebih sederhana dan mengorbankan kenikmatan duniawi sebagai tanda penyesalan atas dosa, pertumbuhan spiritual, dan solidaritas dengan orang-orang yang menderita.
    Doa, Pertimbangan, dan Pelayanan: Puasa dalam agama Katolik tidak hanya tentang menahan diri dari makanan, tetapi juga tentang meningkatkan doa, refleksi, dan pelayanan kepada orang lain, khususnya yang menderita dan membutuhkan.
    Konsultasi Spiritual: 
Umat Katolik disarankan untuk berkonsultasi dengan imam atau penasihat spiritual mereka untuk membantu menetapkan praktik puasa yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pribadi mereka.

Puasa dalam agama Katolik bukan hanya tentang menahan diri dari makanan, tetapi juga tentang memperdalam hubungan dengan Tuhan dan melayani sesama. Itu menjadi bagian integral dari praktik keagamaan Katolik selama beberapa masa penting dalam tahun liturgi, terutama selama masa Prapaskah dan hari-hari penting lainnya seperti Ash Wednesday dan Good Friday.

Tinjauan Puasa Dalam Agama Kristen
Puasa dalam tradisi Kristen adalah praktik spiritual yang melibatkan menahan diri dari makanan atau aktivitas tertentu sebagai bentuk pembersihan spiritual, refleksi, dan penekanan diri untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Meskipun praktik puasa dalam tradisi Kristen tidak seumum dalam agama Islam, namun tetap menjadi bagian penting dari praktik keagamaan di beberapa denominasi Kristen. Berikut adalah beberapa aspek puasa dalam tradisi Kristen:

    Puasa Sebagai Bentuk Pembersihan: Puasa dalam tradisi Kristen dianggap sebagai cara untuk membersihkan diri secara spiritual, mengatasi hawa nafsu, dan memfokuskan perhatian pada hubungan dengan Tuhan. Dalam beberapa denominasi, puasa dapat melibatkan menahan diri dari makanan dan minuman, atau hanya makanan tertentu, seperti daging, atau bahkan aktivitas tertentu selama periode waktu tertentu.

    Pola dan Waktu Puasa: Waktu dan pola puasa dalam tradisi Kristen bervariasi tergantung pada denominasi dan tradisi lokal. Misalnya, beberapa denominasi Kristen mengamalkan puasa pada hari-hari khusus dalam kalender gerejawi, seperti Hari Asyura, Jumat Agung, atau hari-hari sebelum perayaan besar seperti Natal atau Paskah.

    Tujuan Spiritual: Tujuan puasa dalam tradisi Kristen sering kali mirip dengan tujuan puasa dalam agama lain, yaitu untuk meningkatkan kesadaran spiritual, memperdalam hubungan dengan Tuhan, mempraktikkan penekanan diri, dan merenungkan kasih dan belas kasihan Tuhan.

    Pengorbanan dan Kesetiaan: Puasa dalam tradisi Kristen juga dapat dilihat sebagai pengorbanan atau tanda kesetiaan kepada iman. Dengan menahan diri dari kenikmatan duniawi, umat Kristen diharapkan untuk mengalami pertumbuhan rohani dan menemukan kekuatan dalam iman mereka.

    Penekanan pada Doa dan Meditasi: Selama periode puasa, umat Kristen sering didorong untuk meningkatkan waktu mereka dalam doa, meditasi, pembacaan Alkitab, dan refleksi spiritual sebagai cara untuk memperdalam hubungan pribadi dengan Tuhan.

    Keterbukaan dan Keberagaman: Praktik puasa dalam tradisi Kristen dapat berbeda-beda antara denominasi dan komunitas Kristen. Beberapa denominasi mungkin lebih menekankan pada puasa sebagai bagian penting dari praktik keagamaan, sementara yang lain mungkin menganggapnya sebagai praktek yang lebih opsional.

Seperti halnya dalam agama lain, penting bagi umat Kristen untuk memahami tujuan dan makna di balik puasa, serta konsultasi dengan pemimpin rohani atau pendeta mereka jika mereka memiliki pertanyaan atau keraguan tentang praktik puasa.

Tinjauan Puasa dalam agama Islam
Puasa dalam agama Islam adalah salah satu kewajiban utama yang dijalankan oleh umat Islam sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Puasa merupakan salah satu dari Lima Pilar Islam dan dianggap sebagai praktik yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan puasa dalam agama Islam:

    Puasa Ramadan: Puasa Ramadan adalah puasa yang dijalankan oleh umat Islam selama bulan Ramadan, bulan kesembilan dalam kalender Islam. Selama Ramadan, umat Islam menahan diri dari makanan, minuman, dan aktivitas yang dianggap membatalkan puasa dari fajar hingga matahari terbenam. Puasa Ramadan dianggap sebagai kewajiban bagi setiap Muslim dewasa dan berakal sehat, kecuali bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau dalam situasi tertentu yang memungkinkan untuk tidak berpuasa.

Puasa Ramadan memiliki beberapa tujuan, antara lain:
Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menahan hawa nafsu dan mengendalikan keinginan duniawi.
Meningkatkan kesadaran akan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung.
Menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT.

Pengertian dan Aturan Puasa: 
Puasa dalam Islam tidak hanya menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga dari perilaku yang dianggap membatalkan puasa, seperti berbohong, mencaci-maki, atau berperilaku buruk lainnya. Puasa juga melibatkan pengertian dan pengamalan nilai-nilai seperti kesabaran, belas kasihan, dan kemurahan hati.

Puasa Sunnah dan Puasa Wajib Lainnya: 
Selain puasa Ramadan, umat Islam juga dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa pada hari-hari tertentu dalam bulan-bulan lain. Ada juga puasa wajib lainnya seperti puasa Qada (mengganti puasa yang terlewat) dan puasa Kafarat (pengganti sumpah yang tidak dipenuhi).

Berbuka Puasa (Iftar): 
Berbuka puasa adalah momen penting dalam puasa Ramadan di mana umat Islam mengakhiri puasa mereka pada hari itu dengan makanan dan minuman, sering kali dengan menyantap kurma dan air, sesuai dengan tradisi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Lailatul Qadr: 
Lailatul Qadr adalah malam yang sangat istimewa dalam bulan Ramadan yang dipercaya lebih baik daripada seribu bulan. Banyak umat Islam berusaha memperbanyak amal ibadah dan berdoa di malam ini.

Puasa dalam agama Islam bukan hanya praktik fisik, tetapi juga spiritual yang mendalam dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki karakter, dan meningkatkan kesadaran akan penderitaan orang lain. Ini merupakan kewajiban yang dijalankan oleh umat Islam sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling penting dalam agama Islam.


Praktik Puasa dalam agama Buddha
Dalam agama Buddha, praktik puasa tidak memiliki peran sentral seperti dalam agama lain seperti Islam atau Hinduisme. Namun, masih ada beberapa bentuk praktik puasa yang dapat ditemui dalam tradisi Buddha, terutama terkait dengan praktik asketisme dalam beberapa aliran Buddha awal. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan puasa dalam agama Buddha:

    Puasa Siddhartha Gautama: Sebelum mencapai pencerahan, Siddhartha Gautama (Buddha Gautama) menjalani periode asketisme yang ekstrem, termasuk praktik puasa yang sangat ketat. Namun, dia kemudian menyadari bahwa kecenderungan ekstrem ini tidak membawa dia lebih dekat kepada pemahaman yang mendalam akan kebenaran, dan akhirnya dia menemukan Jalan Tengah yang menawarkan jalan menuju pencerahan.

    Puasa dalam Praktik Kontemporer: Meskipun puasa tidak dianggap sebagai praktek inti dalam tradisi Buddha, ada beberapa praktik puasa yang tetap dilakukan oleh para biksu dan biksuni, terutama selama periode tertentu, seperti masa Was atau musim hujan. Puasa ini dapat bervariasi dalam ketatnya, dan dalam beberapa kasus, mungkin melibatkan menahan diri dari makanan pada waktu tertentu atau membatasi pola makan.

    Puasa Wesak: Di beberapa negara Buddha, seperti Sri Lanka, Thailand, dan Myanmar, puasa mungkin juga dilakukan sebagai bagian dari perayaan Wesak, yang memperingati kelahiran, pencerahan, dan parinirvana Sang Buddha. Namun, praktik ini tidak universal dan dapat bervariasi antara komunitas Buddha.

    Prinsip Ahimsa (Non-kekerasan): Dalam ajaran Buddha, penting untuk memahami bahwa praktik puasa atau pengorbanan fisik tidak dianggap sebagai cara utama untuk mencapai pencerahan atau kesadaran spiritual. Prinsip ahimsa atau non-kekerasan juga ditekankan, yang mencakup tidak menyakiti atau menyakiti diri sendiri dalam upaya mencapai pencerahan.

    Penekanan pada Keseimbangan: Lebih penting dalam praktik Buddha adalah penekanan pada keseimbangan, termasuk dalam makanan dan kehidupan secara umum. Daripada melakukan puasa ekstrem, praktik Buddha sering kali menekankan pengendalian diri, kesadaran akan makanan yang dikonsumsi, dan memahami kebutuhan tubuh secara bijaksana.

Jadi, sementara praktik puasa tidak menjadi fokus utama dalam agama Buddha, masih ada beberapa bentuk puasa yang dapat ditemui dalam konteks spiritual dan ritualistik tertentu. Namun, prinsip-prinsip keseimbangan, kesadaran, dan non-kekerasan lebih diutamakan dalam praktik keagamaan Buddha.

Tinjauan Puasa dalam agama Hindu
Puasa dalam agama Hindu, dikenal sebagai "Vrat" atau "Upvaas", memiliki berbagai bentuk dan tujuan yang bervariasi tergantung pada tradisi regional, praktik keluarga, dan keyakinan individual. Berikut adalah beberapa aspek puasa dalam agama Hindu:

    Tujuan Spiritual: Puasa dalam agama Hindu sering dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa atau dewi tertentu, untuk memperoleh keberkahan, membersihkan dosa, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Puasa juga dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pribadi, seperti kesehatan, kemakmuran, atau kesuburan.

    Ritual dan Tradisi: Puasa dalam agama Hindu sering kali diiringi oleh ritual dan tradisi khusus. Ini bisa termasuk memuja dewa atau dewi tertentu, membaca sastra suci, menyanyikan bhajan (lagu rohani), atau mengikuti ajaran dari seorang guru spiritual.

    Berbagai Jenis Puasa: Ada berbagai jenis puasa dalam agama Hindu, masing-masing dengan aturan dan tujuan yang berbeda. Misalnya, ada puasa yang melibatkan menahan diri dari makanan dan minuman secara total (nirjala), puasa yang melibatkan hanya makan makanan tertentu atau hanya sekali sehari (ekadashi), dan puasa yang melibatkan menahan diri dari makanan tertentu seperti daging atau alkohol.

    Puasa Ekadashi: Puasa Ekadashi adalah salah satu puasa yang sangat dihormati dalam agama Hindu. Puasa ini dilakukan pada hari kedua belas (ekadashi) dalam siklus bulan Hindu. Orang yang berpuasa Ekadashi menahan diri dari makanan dan minuman secara total atau hanya makan makanan vegetarian.

    Puasa Selama Festival: Puasa sering kali dilakukan sebagai bagian dari perayaan festival Hindu tertentu. Misalnya, banyak umat Hindu berpuasa selama Navaratri, Diwali, atau Maha Shivaratri sebagai bentuk penghormatan kepada dewa atau dewi yang dipuja selama festival tersebut.

    Penerimaan Makanan Sakral: Setelah menyelesaikan puasa, makanan yang disebut "prasad" seringkali diterima sebagai anugerah atau berkat dari dewa atau dewi yang dipuja. Prasad biasanya diberikan kepada semua anggota keluarga dan juga kepada mereka yang membutuhkan.

    Peningkatan Kesadaran Spiritual: Selain aspek ritual, puasa dalam agama Hindu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran spiritual, memperdalam hubungan dengan Tuhan, dan memperoleh kedamaian batin.

Puasa dalam agama Hindu dapat menjadi bagian yang sangat penting dari praktik keagamaan dan kehidupan sehari-hari bagi banyak umat Hindu. Namun, seperti dalam semua praktik keagamaan, penting untuk memahami tujuan dan makna di balik puasa, serta menjalankannya dengan penuh kesadaran dan penghormatan.

Tinjauan puasa dalam agama Konghuchu

Dalam agama Konghuchu, juga dikenal sebagai Konghucu atau Konfusianisme, praktik puasa tidak menjadi bagian utama dari praktik keagamaan seperti dalam beberapa agama lainnya seperti Islam atau Kristen. Namun, ada beberapa praktik spiritual yang dapat ditemui dalam agama Konghuchu yang mungkin melibatkan penahanan diri dari makanan atau minuman untuk tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan puasa dalam agama Konghuchu:

    Pembersihan Rohani: Dalam ajaran Konghucu, ada penekanan pada pembersihan rohani dan pengembangan karakter moral yang baik. Meskipun puasa tidak selalu dianggap sebagai cara utama untuk mencapai pembersihan rohani, praktik pengendalian diri dari keinginan duniawi, termasuk makanan, dapat menjadi bagian dari upaya untuk mencapai kesempurnaan moral.

    Praktik Pribadi: Puasa dalam agama Konghuchu lebih sering dipraktikkan secara pribadi daripada dalam konteks ritual keagamaan formal. Ini dapat mencakup penahanan diri dari makanan atau minuman untuk jangka waktu tertentu sebagai bentuk disiplin pribadi, refleksi, atau meditasi.

    Keseimbangan dan Harmoni: Agama Konghuchu menekankan pentingnya keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan, termasuk dalam hal pola makan. Puasa atau praktik penahanan diri dari makanan mungkin dilakukan untuk membantu mencapai keseimbangan fisik dan spiritual, serta untuk membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

    Meditasi dan Kebajikan: Dalam praktik Konghucu, meditasi dan pembinaan kebajikan adalah bagian penting dari pengembangan spiritual. Puasa dapat digunakan sebagai alat untuk mendukung praktik meditasi dan untuk membantu seseorang fokus pada peningkatan diri dan pengembangan karakter.

    Penghormatan kepada Leluhur: Dalam beberapa keluarga Konghucu, puasa atau penahanan diri dari makanan dan minuman mungkin juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah keluarga.

Meskipun puasa tidak menjadi bagian utama dari praktik keagamaan dalam agama Konghuchu, praktik penahanan diri dari makanan atau minuman dapat memiliki makna spiritual dan moral yang dalam bagi individu yang mengikutinya. Ini biasanya dilakukan sebagai bagian dari upaya pribadi untuk pengembangan karakter dan pencarian harmoni dalam kehidupan.

Tinjauan puasa dalam konteks Kejawen
Puasa dalam konteks Kejawen, yaitu kepercayaan dan tradisi spiritual yang berasal dari masyarakat Jawa, tidak memiliki aturan dan praktik yang standar atau terpusat seperti dalam agama-agama dunia yang lebih terorganisir. Namun, dalam beberapa kepercayaan dan tradisi Kejawen, terdapat praktik puasa atau penahanan diri dari makanan dan minuman yang dijalankan oleh individu untuk tujuan spiritual atau kesehatan. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan puasa dalam konteks Kejawen:

    Praktik Spiritual: Puasa dalam Kejawen sering kali dilakukan sebagai bagian dari praktik spiritual yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri, memperdalam hubungan dengan alam atau alam gaib, dan mencapai kedamaian batin.

    Berdasarkan Keyakinan Lokal: Praktik puasa dalam Kejawen dapat bervariasi tergantung pada tradisi lokal dan keyakinan individu. Ini bisa mencakup penahanan diri dari makanan dan minuman selama periode waktu tertentu, atau membatasi jenis makanan tertentu sebagai bentuk pengorbanan atau ketaatan spiritual.

    Penghormatan kepada leluhur: Dalam beberapa tradisi Kejawen, puasa juga dapat dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau sebagai bagian dari upacara keagamaan atau ritual tertentu yang berhubungan dengan tradisi leluhur.

    Keseimbangan dan Kesehatan: Seperti dalam praktik puasa dalam agama lain, puasa dalam Kejawen juga dapat dianggap sebagai cara untuk mencapai keseimbangan fisik dan spiritual, serta untuk membersihkan tubuh dan pikiran dari racun.

    Praktik Kesejahteraan: Beberapa praktisi Kejawen mungkin juga menjalankan puasa sebagai bagian dari praktik kesejahteraan, seperti untuk meningkatkan energi atau memperoleh kekuatan spiritual yang lebih besar.

    Pola dan Waktu Puasa Fleksibel: Tidak seperti puasa dalam agama yang terorganisir dengan baik, praktik puasa dalam Kejawen cenderung lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan individu.

Puasa dalam konteks Kejawen sering kali dipandang sebagai praktik pribadi yang dapat membantu seseorang dalam pencarian spiritual atau kesehatan. Praktik ini bisa sangat berbeda antara individu dan berdasarkan tradisi lokal dan keyakinan yang berbeda di berbagai wilayah Jawa.



Kumpulan Contoh Pertanyaan tentang rumus kecepatan, gelombang elektromagnetik dan transformator

 

Fisika adalah salah satu sisi pengetahuan yang memang selalu mengundang keingintahuan. Banyak pertanyaan seputar hal tersebut dan saya merangkumnya untuk anda. 

Bagaimana cara menghitung rumus kecepatan?

Kecepatan=Jarak Tempuh Waktu Tempuh Kecepatan=Waktu Tempuh Jarak Tempuh​
Di mana: 
Kecepatan diukur dalam satuan jarak per waktu, misalnya meter per detik (m/s), kilometer per jam (km/jam), dll. Jarak tempuh diukur dalam satuan panjang, seperti meter (m) atau kilometer (km). Waktu tempuh diukur dalam satuan waktu, seperti detik (s), menit (m), atau jam (h). Jadi, untuk menghitung kecepatan, Anda perlu membagi jarak tempuh oleh waktu tempuh.


Sebutkan contoh suara gelombang elektromagnetik.

Suara adalah gelombang mekanik yang memerlukan medium (seperti udara, air, atau padatan) untuk merambat. Gelombang elektromagnetik, di sisi lain, adalah gelombang yang dapat merambat di ruang hampa, seperti ruang vakum. Keduanya adalah fenomena yang berbeda dalam ilmu fisika.

Contoh gelombang elektromagnetik meliputi:
- Cahaya tampak: Gelombang elektromagnetik yang dapat kita lihat dengan mata manusia. Rentang warnanya meliputi merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
- Gelombang Radio: Gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk transmisi radio, televisi, dan komunikasi nirkabel.
- Gelombang Mikro: Digunakan dalam oven microwave untuk memanaskan makanan, juga digunakan dalam teknologi radar.
- Sinar-X: Digunakan dalam kedokteran untuk mengambil gambar rontgen dan juga dalam industri untuk inspeksi material.
- Gelombang Ultraviolet (UV): Memiliki frekuensi lebih tinggi dari cahaya tampak dan bisa merusak kulit dan mata, tetapi juga digunakan dalam sterilisasi dan dalam proses pembuatan mikroelektronika.
- Gelombang Inframerah: Digunakan dalam aplikasi termal, seperti kamera inframerah dan sensor gerak.
- Sinar Gamma: Berasal dari reaksi nuklir dan memiliki kemampuan penetrasi yang sangat tinggi, digunakan dalam pengobatan kanker dan sterilisasi.


Contoh soal kejadian tidak saling lepas
Kejadian tidak saling lepas (dependent events) adalah kejadian di mana hasil dari satu kejadian memengaruhi hasil dari kejadian lainnya. Berikut adalah contoh soal yang melibatkan kejadian tidak saling lepas:


Contoh Soal:
Seorang pemain basket memiliki peluang 0,6 untuk membuat lemparan bebas (free throw). Jika dia mendapatkan 2 kesempatan untuk melempar bola, tentukan peluang bahwa dia akan membuat setidaknya satu lemparan bebas.

Solusi:
Misalkan A = "membuat lemparan bebas", dan A' = "tidak membuat lemparan bebas".

Peluang untuk membuat lemparan bebas adalah P(A) = 0,6.
Peluang untuk tidak membuat lemparan bebas adalah P(A') = 1 - P(A) = 1 - 0,6 = 0,4.

Untuk mendapatkan setidaknya satu lemparan bebas dalam 2 kesempatan, kita dapat memperhitungkan dua kasus: - Dia membuat lemparan bebas di lemparan pertama dan tidak membuatnya di lemparan kedua. - Dia tidak membuat lemparan bebas di lemparan pertama, lalu membuatnya di lemparan kedua. Mari kita hitung peluang untuk kedua kasus tersebut dan jumlahkan: P(Setidaknya satu lemparan bebas)=P(A)×P(A′)+P(A′)×P(A)P(Setidaknya satu lemparan bebas)=P(A)×P(A′)+P(A′)×P(A) =(0,6×0,4)+(0,4×0,6)=(0,6×0,4)+(0,4×0,6) =0,24+0,24=0,24+0,24 =0,48=0,48 Jadi, peluang bahwa pemain basket akan membuat setidaknya satu lemparan bebas dalam 2 kesempatan adalah 0,48 atau 48%. 

Contoh soal transformator kelas 9 

Berikut ini adalah contoh soal tentang transformator yang sesuai untuk siswa kelas 9: 
- Sebuah transformator memiliki jumlah lilitan pada primer sebanyak 2000 lilitan dan jumlah lilitan pada sekunder sebanyak 4000 lilitan. Jika tegangan pada primer adalah 220 V, hitunglah tegangan pada sekunder. Jika sebuah transformator memiliki rasio jumlah lilitan primer terhadap jumlah lilitan sekunder sebesar 1:5, dan tegangan pada primer adalah 110 V, berapakah tegangan pada sekunder?

Sebuah transformator memiliki jumlah lilitan pada primer sebanyak 800 lilitan dan jumlah lilitan pada sekunder sebanyak 200 lilitan. Jika tegangan pada primer adalah 240 V, hitunglah tegangan pada sekunder. 

Sebuah transformator memiliki jumlah lilitan pada primer sebanyak 500 lilitan dan jumlah lilitan pada sekunder sebanyak 1000 lilitan. Jika tegangan pada primer adalah 220 V, berapakah tegangan pada sekunder? Sebuah transformator memiliki tegangan pada primer sebesar 220 V dan tegangan pada sekunder sebesar 110 V.

Jika jumlah lilitan pada sekunder adalah 2000 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada primer? 

Untuk menjawab soal-soal ini, siswa harus memahami konsep dasar tentang transformator, termasuk hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder serta rasio tegangan dan jumlah lilitan.

Solusi dari soal-soal ini dapat dihitung menggunakan rumus-rumus dasar yang terkait dengan transformator.

Contoh Aksi Nyata PMM Materi Ajar PPKN Guru SMP Kelas 3

Sebagai seorang guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di kelas 3 SMP, terdapat berbagai cara untuk mengajar dan menerapkan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh aksi nyata yang dapat dilakukan oleh seorang guru PPKN:

Pembelajaran Interaktif:
Guru dapat mengadakan pembelajaran interaktif dengan menggunakan metode diskusi, permainan peran, atau simulasi. Misalnya, guru dapat mengajak siswa berdiskusi tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa dapat lebih mudah memahami makna konsep-konsep tersebut.

Proyek Sosial:
Menginisiasi proyek sosial bersama siswa, seperti kegiatan sosial di masyarakat setempat atau kampanye kebersihan lingkungan. Dalam proyek ini, guru dapat membimbing siswa untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan.

Pelibatan Komunitas Lokal:
Mengundang tokoh-tokoh masyarakat atau pemimpin lokal untuk berbicara di kelas mengenai pengalaman mereka dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat memberikan inspirasi langsung kepada siswa tentang pentingnya nilai-nilai tersebut dalam konteks nyata

Studi Kasus Kontemporer:
Memilih studi kasus aktual atau kontemporer yang terkait dengan isu-isu kewarganegaraan, hak asasi manusia, atau keadilan sosial. Guru dapat memandu siswa untuk menganalisis dan memahami situasi tersebut dengan menggunakan kerangka kerja nilai-nilai Pancasila.

Pengembangan Karakter:
Fokus pada pengembangan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler atau program khusus. Guru dapat memberikan tantangan atau proyek individu yang mengharuskan siswa untuk menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

 Penggunaan Teknologi:
Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, seperti menyajikan materi melalui multimedia atau menggunakan platform online untuk diskusi dan kolaborasi. Hal ini dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan sesuai dengan minat dan gaya belajar siswa.

Pertemuan Orang Tua:
Mengadakan pertemuan orang tua secara berkala untuk membahas perkembangan siswa tidak hanya dari segi akademis, tetapi juga aspek karakter dan moral. Guru dapat berbagi strategi dan saran untuk mendukung pembentukan karakter positif sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dengan melakukan aksi-aksi seperti ini, seorang guru PPKN dapat memberikan dampak positif pada pembentukan karakter siswa dan membantu mereka memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari..

Demikian contoh aksi nyata PMM.

 

Contoh Bahan Ajar Penjas Kelas 5 Semester 1

Tema 1 Benda benda dilingkungan sekitar

Sub Tema 1 Wujud benda dancirinya

2 Perubahan wujud benda

3 Manusia dan lingkungan


Tema 2 Peristiwa dalam kehidupan

Sub Tema 1 Macam macam peristiwa dalam kehidupan

2 Peristiwa peristiwa penting

3 Manusia dan peristiwa alam


Tema 3 Kerukunan dalam bermasyarakat

Sub Tema 1 Hidup rukun

2 Manfaat hidup rukun

3 Cara menjaga kerukunan


Tema 4 Sehat itu penting

Sub Tema 1 Pentingnya kesehatan diri dan lingkungan

2 Pola hidup sehat

3 Lingkungan sehat


Tema 5 Bangga sebagai bangsa Indonesia

Sub Tema1 Indonesiaku bangsa yang kaya

2 Indonesiaku bangsa yang berbudaya

3 Indonesiaku bangsa yang cinta damai

Contoh Bahan Ajar Penjas Kelas 2 Semester 1 Sekolah Dasar

Contoh Bahan Ajar Penjas Kelas 2 Semester 1 Sekolah Dasar
Tema 1 Hidup Rukun
Sub Tema 1 Hidup rukun dirumah

2 Hidup rukun dengan teman bermain

3 Hidup rukun di sekolah

4 Hidup rukun di masyarakat



Tema 2 Bermain di lingkunganku
Sub Tema 1 Bermain dilingkungan rumah

2 Bermain dirumah teman

3 Bermain dilingkungan sekolah

4 Bermain ditempat wisata



Tema 3 Tugasku sehari hari
Sub Tema 1 Kegiatan pagi hari

2 Kegiatan sianghari

3 Kegiatan sore hari

4 Kegiatan malam hari



Tema 4 Aku dan sekolahku
Sub Tema 1 Tugas tugas sekolahku

2 Kegiatan ekstrakulerku

3 Lingkungan sekolahku

4 Prestasi sekolahku






Contoh Bahan Ajar Pelajaran Penjas Sekolah Dasar Kelas 1 Semester 1

BAHAN AJAR PENJAS SEMESTER 1 KELAS 1


Tema 1 Diriku

Sub Tema 1 Aku dan teman baruku

2 Tubuhku

3 Aku merawat tubuhku

4 Aku istimewa


Tema 2 Kegemaranku

Sub Tema 1 Gemar berolah raga

2 Gemar bernyanyi dan Menari

3 Gemar menggambar

4 Gemar membaca


Tema 3 Kegiatanku

Sub Tema 1 Kegiatan pagi hari

2 Kegiatan sianghari

3 Kegiatan sore hari

4 Kegiatan malam hari


Tema 4 Keluargaku

Sub Tema 1 Anggot keloargaku

2 Kegiatan keluargaku

3 Keluarga besarku

4 Kebersamaan dalam keluarga




Contoh Surat Keputusan SK Bandahara Bantuan Operasional Sekolah BOS

KEPUTUSAN
KEPALA SD NEGERI ....... KECAMATAN SEWON
NOMOR : ........................


TENTANG
PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN BENDAHARA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
TAHUN PELAJARAN 2018/2019


KEPALA SD NEGERI ......... KECAMATAN SEWON

Menimbang


:


bahwa untuk kelancaran kegiatan penggunaan dana Bantuan Operasional (BOS) pada SD Negeri ....... Kecamatan Sewon, maka dipandang perlu mengangkat seorang yang bertugas sebagai Bendahara BOS;
bahwa yang namanya tercantum dalam keputusan ini dianggap mampu dan memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Bendahara BOS pada SD Negeri ..... Kecamatan Sewon;
bahwa sebagaimana yang dimaksud pada huruf “a” dan “b” di atas perlu dibuat ketetapannya dengan Keputusan Kepala SD Negeri ...... Kecamatan Sewon.

Mengingat


:


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2013 Perubahan atas Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.

Memperhatikan


:


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah;
Hasil rapat Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Dewan Guru SD Negeri ....... Kecamatan Sewon pada tanggal 18 Juli 2016.








MEMUTUSKAN


Menetapkan


:


KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI ........ KECAMATAN SEWON TENTANG PENUNJUKKAN DAN PENGANGKATAN BENDAHARA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)









KESATU


:


Terhitung Mulai Tanggal 1 Juli 2018 menunjuk dan mengangkat sebagai Bendahara BOS kepada:







Nama


:







NIP


:







Tempat dan Tgl. Lahir


:







Pangkat, Gol/Ruang


:







Agama


:







Pendidikan Terakhir


:







Unit Kerja


:








KEDUA


:


Diberikan wewenang untuk memegang dan mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selama Tahun Pelajaran 2017/2018;

KETIGA


:


Mempertanggungjawabkan hal-hal yang menyangkut segala kegiatan yang berada di bawah tanggungjawanya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;

KEEMPAT


:


Segala biaya yang ditimbulkan akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah;

KELIMA


:


Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab serta apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.


Ditetapkan di : SD......

Pada tanggal : 1 Juli 2018


Kepala Sekolah





Nama

NIP.


















Tembusan disampaikan kepada Yth. :

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul
Kepala UPT PP Kecamatan Sewon
Yang bersangkutan

Contoh Permohonan Pembukaan Rekening oleh Kepala Sekolah

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

UPT PP KECAMATAN 0000

SD000

Akreditasi : A

NSS : 1010401000000 NPSN : 204000000



Hal : Permohonan Pembukaan Rekening Bantul, 10 Juli 2018



Kepada :

Yth Pemimpin Cabang

Bank BPD DIY Cabang Bantul


Yang bertandatangan di bawah ini, saya :

Nama :

Alamat :

Jabatan : Kepala Sekolah


Mohon untuk dibukakan rekening atas nama SD 000 UPT PP Kecamatan Sewon BOSNAS untuk keperluan penyaluran pencairan Dana BOS dengan kuasa ambil :



1. Nama :

NIP :

Alamat :




2. Nama :

NIP :

Alamat :


Atas terkabulnya permohonan kami ini, di ucapkan terima kasih.






Kepala





Contoh 17 Tata Tertib peserta Ujian Nasional Tahun 2017/2018 dalam format Microsoft Word

TATA TERTIB PESERTA UJIAN NASIONAL
SD MEKAR
TAHUN : 2017/ 2018

1. Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas ) menit sebelum UN dimulai.
2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.
3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator,
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.
5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, pengaris, dan bolpoin berwarna hitam/biru serta kartu tanda peserta ujian.
6. Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan.
7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menanda tangani pernyataan “ Mengerjakan UN dengan jujur “
8. Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya kepada Pengawas Ruang UN dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
9. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
10. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari Pengawas Ruang UN, serta tidak melakukan berulang kali.
11. Peserta UN yang memperoleh Naskah Soal yang cacat atau rusak, maka naskah soal LJUN tersebut diganti dengan satu set naskah soal cadangan yangterdapat di ruang tersebut atau di ruang lain.
12. Peserta UN yang tidak memperoleh naskah soal / LJUN karena kekurangan naskah, maka peserta yang bersangkutan diberi satu set naskah soal dan LJUN cadangan yang terdapat di ruang lain atau sekolah / madrasah yang terdekat :
13. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.
14. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UASBN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
15. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.
16. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang :
a. Menanyakan jawaban soal kepada siapapun;
b. Bekerjasama dengan peserta lain;
c. Memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. Memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
e. Membawa Naskah Soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian ;
f. Menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
17. Khusus bagi peserta UN yang tuna netra diperbolehkan membawa alat bantu khusus (abakus) ke dalam ruang ujian.

Demikian 17 Tata tertib ujian sekolah tahun 2017/2018. Untuk format Microsoft Word dapat anda unduh DISINI

Contoh Administrasi Penilaian Kinerja Guru Golongan III dan IV lengkap dalam Aplikasi format Exel

PKG merupakan seperangkat administrasi penilaian kinerja guru yang terdiri dari beberapa penilaian mendasar tentang apa yang telah dilakukan guru dalam tugasnya mendidik siswanya. Penilaian tersebut di tuangkan dalam aplikasi yang berformat Exel dan siap diunduh untuk melancarkan proses penilaian guru. Atasan yang menilai dalam PKG adalah Kepala Sekolah. Sedangkan yang dinilai adalah guru bersangkutan.
Penilaian Kinerja Guru disusun atau dibuat persemester dan dimaksudkan sebagai tolak ukur kerja guru yang dinilai. Dalam aplikasi Exel yang mudah diisi kami hadirkan kepada anda yang mencari aplikasi PKG sebagai bagian dari roda kehidupan dalam pekerjaan Guru.
Data yang ada dalam aplikasi ini meliputi data sekolah secara lengkap, data guru secara lengkap dan komponene penilaian secara menyeluruh.
Adapun beberapa lembaran tersebut antara lain;
- Identitas,
- Halaman Cover,
- Lembar pengesahan,
- format 1C,
- Format 1D,
- lembar penilaian keprofesian,
- Lembar penguasaan materi keilmuan,
- Lembar kompetensi komunikasi dengan rekan sejawat, tenaga kependidikan, orangtua dan masyarakat,
- Lembar penilaian Obyektifitas, dan lembar kompetensi etos kerja guru.

Selengkapnya Aplikasi PKG yang dimaksud dapat diunduk DISINI. Anda harus men download aplikasi PKG ini untuk dapat melihat dan meng editnya melalui lay out Exel di komputer atau laptop anda, bukan melalui platform web di Google Drive.

Contoh survey Indeks Kepuasan Masyarakat pada Instansi Pemerintah dan swasta

Para pembaca blog, berikut ini adalah sebuah contoh survey kepuasan terhadap layanan publik terutama instansi pemerintah yang meliputi kantor pemerintahan mulai dari tingkat kelurahan sampai kabupaten, instansi kesehatan, instansi sekolah, dan instansi pelayanan publik lainnya. Kami sertakan pula lembar aplikasi penilaian secara komplit.
INSTANSI PENYELENGGARA PELAYANAN
PEMERINTAH KABUPATEN
…………………………………………………………………….
SURVEI
KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN PUBLIK

BIDANG :
UNIT PELAYANAN :
ALAMAT :

TELEPON/FAX :


INSTANSI PENYELENGGARA PELAYANAN
PEMERINTAH KABUPATEN
…………………………………………………………………….
SURVEI
KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN PUBLIK
Bapak/Ibu/Saudara Yang Terhormat,

Pemerintah dan dunia usaha sangat membutuhkan informasi unit pelayanan instansi pemerintah secara rutin. Untuk itu Pemerintah berupaya menyajikan INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) secara rutin, yang diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai kualitas pelayanan di instansi pemerintah kepada masyarakat. Indeks tersebut diperoleh berdasarkan pendapat masyarakat yang dikumpulkan melalui SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP UNIT PELAYANAN PUBLIK.

Survey ini MENANYAKAN PENDAPAT masyarakat mengenai pengalaman dalam memperoleh pelayanan instansi pemerintah atas penyelenggaraan pelayanan.

PERTANYAAN SENGAJA DIRANCANG SESEDERHANA MUNGKIN, untuk tidak mengambil waktu Bapak/Ibu/Saudara yang sangat berharga. Pendapat Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan survey ini sebagai dasar penyusunan indeks kepuasan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat.

Jawaban hanya dipergunakan untuk kepentingan survey.

Atas perhatian dan partisipasinya, disampaikan terima kasih.

.........., ………………………………………..2017

I. DATA MASYARAKAT ( RESPONDEN )

(Lingkari Kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden)
Nomor Responden ……………………… Umur ………………………Th Jenis Kelamin
1.Laki-Laki
2.Perempuan Pendidikan Terakhir
1.SD Kebawah
2.SLTP
3.SLTA
4.D1-D2-D3-D4
5.S-1
6.S-2 Keatas Pekerjaan Utama
1.PNS/TNI/Polri
2.Pegawai Swasta
3.Wiraswasta/Usahawan
4.Pelajar/Mahasiswa
5.Lainnya

II.KETERANGAN PENDATA
Nama
NIP/DATA LAIN

III. PENDAPAT RESPONDEN TENTANG PELAYANAN PUBLIK
(Lingkari Kode angka sesuai jawaban masyarakat / responden )
1.Bagaimana pemahaman Saudara tentang kemudahan prosedur pelayanan di unit ini.
a.Tidak mudah
b.Kurang mudah
c.Mudah
d.Sangat mudah

2.Bagaimana pendapat Saudara tentang kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanannya
a.Tidak sesuai
b.Kurang sesuai
c.Sesuai
d.Sangat sesuai

3.Bagaimana pendapat Saudara tentang kejelasan dan kepastian petugas yang melayani
a.Tidak jelas
b.Kurang jelas
c.Jelas
d.Sangat jelas

4.Bagaimana pendapot Saudara tentang kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan
a.Tidak disiplin
b.Kurang disiplin
c.Disiplin
d.Sangat disiplin

5.Bagaimana pendapat Saudara tentang tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan
a.Tidak bertanggung jawab
b.Kurang bertanggung jawab
c.Bertanggung jawab
d.Sangat bertanggungjawab

6.Bagaimana pendapat Saudara tentang kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan
a.Tidak mampu
b.Kurang mampu
c.Mampu
d.Sangat mampu

7.Bagaimana pendapat Saudara tentang kecepatan pelayanan di unit ini
a.Tidak cepat
b.Kurang epat
c.Cepat
d.Sangat cepat

8.Bagaimana pendapat Saudara tentang keadilan untuk mendapatkan pelayanan di unit ini
a.Tidak adil
b.Kurang adil
c.Adil
d.Sangat adil

9.Bagaimana pendapat Saudara tentang kesopanan dan keramahan petugas dalom memberikan pelayanan
a.Tidak sopan dan ramah
b.Kurang sopan dan ramah
c.sopan dan ramah
d.Sangat sopan dan ramah

10.Bagaimana pendapat Saudara tentang kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan
a.Tidak wajar
b.Kurang wajar
c.Wajar
d.Sangat wajar

11.Bagaimana pendapat Saudara tentang kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan
a.Selalu tidak sesuai
b.Kadang – kadang sesuai
c.Banyak sesuaianya
d.Selalu sesuai

12.Bagaimana pendapat Saudara tentang ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan
a.Selalu tidak tepat
b.Kadang – kadang tepat
c.Banyak tepatnya
d.Selalu tepat

13.Bagaimana pendapat Saudara tentang kenyamanan di lingkungan unit pelayanan
a.Tidak nyaman
b.Kurang nyaman
c.Nyaman
d.Sangat nyaman

14.Bagaimana pendapat Saudara tentang keamanan pelayanan di unit ini
a.Tidak aman
b.Kurang aman
c.Aman
d.Sangat aman

 Lembar quisioner survey kepuasan masyarakat dalam format MS Words dapat diunduh DISINI
sedangkan untuk aplikasi Exel penilaian atau scoring dapat diunduh DISINI

Contoh Kop Soal Ulangan Akhir Semester dapat langsung di salin

NAMA : ........................................................
No Induk : ........................................................
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH KABUPATEN TIADA TARA
SD POJOK
Jl. Udak Siwur, Bandeng angler, Gepuk, Yogyakarta, Telp (0271) 303030, Kode Pos : 55555
ULANGAN AKHIR SEMESTER I

Mata Pelajaran : MATEMATIKA                                                               Hari/ Tanggal :
Kelas/ Semester : 6/ 1                                                                                Waktu :

==========================================================================

Contoh format daftar piket sekolah dasar dalam file MS Word

DINAS PENDIDIKAN DASAR PEMERINTAH KABUPATEN MANGGIS
UPT PPD KECAMATAN SALAK
SD DUKU
AKREDITASI : A
NSS : 1010............. NPSN: 204...........
Alamat : ..........................................., Telp. (02.....) ............, Kode Pos .................
E-mail: ........................Fb:..............Web: ..............................


Contoh soal Mid semester atau UTS kelas 6 2016 mata pelajaran IPS

Berikut ini adalah contoh soal mid semester kelas 6 mata pelajaran IPS 2016

Waktu : 90 menit

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d sebagai jawaban yang paling benar!

1. Peristiwa alam yang muncul setelah terjadi hujan dan diakibatkan pembiasan cahaya disebut . . .
a. embun c. banjir
b. pelangi d. Cuaca

2. Musim pancaroba adalah . . . .
a. peralihan musim semi ke musim gugur
b. peralihan musim panas ke musim dingin
c. peralihan musim kemarau ke musim hujan dan sebaliknya
d. perubahan angin muson barat ke angin muson timur dan sebaliknya

3. Indonesia memiliki begitu banyak gunung berapi karena . . . .
a. di wilayah Indonesia terdapat pertemuan berbagai lempeng bumi
b. wilayah Indonesia merupakan daerah subur
c. letak Indonesia yang diapit oleh dua benua
d. letak Indonesia di antara dua samudra

Contoh Daftar Isi Usulan Tunjangan Profesi Triwulan 1 tahun 2016

Bagi anda yang akan membuat daftar usulan pada tunjangan profesi triwulan pertama tahun 2016, formatnya adalah sebagai berikut:

DAFTAR ISI
1.SERTIFIKAT PENDIDIK
2.SK KENAIKAN PANGKAT TERAKHIR
3.SK TERAKHIR (SK YANG SESUAI TEMPAT KERJA SEKARANG)
4.SK KENAIKAN GAJI BERKALA TERAKHIR
5.DAFTAR GAJI BULAN JANUARI 2016
6.SK PEMBAGIAN TUGAS SEMESTER GENAP TAHUN 2015 / 2016 DAN JADWAL MENGAJAR.
7.REKENING BANK
8.IJAZAH
9.NPWP

Contoh Format Usulan Pencairan Tunjangan Profesi Januari - Juni 2016 Bagian Sampul

Berikut adalah contoh format untuk usulan pencairan tunjangan profesi atau sertifikasi guru periode Januari sampai Juni 2016. Diatas tulisan USULAN, anda dapat meletakkan Logo masing- masing Kabupaten dimana anda tinggal.
USULAN PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU
PERIODE JANUARI – JUNI TAHUN 2016

NAMA :
NIP LAMA :
NIP BARU :
NO PESERTA SERTIFIKASI :
NRG :
NUPTK :
NPWP :
PANGKAT GOL. :
TUGAS MENGAJAR : GURU KELAS
JUMLAH JAM MENGAJAR : 24 JAM
UNIT KERJA :
UPT PPD KECAMATAN :
NOMOR HP :

Demikian contoh format usulan pencairan tunjangan profesi, semoga bermanfaat !

Contoh kelengkapan Blangko pada profil Sekolah yang digunakan untuk Informasi publik.

CONTOH KELENGKAPAN BLANGKO PROFIL SEKOLAH

Profil sekolah dibuat oleh instansi sekolah untuk menyediakan data singkat tentang informasi yang dibutuhkan sebagai penunjang berkas. Beberapa hal yang harus terkandung dalam blangko profil sekolah meliputi:

I.  Nama Sekolah, NSS, Alamat Sekolah, dan Nomor telepon

II. 1. Nama kepala sekolah, NIP, Jenis Kelamin, Alamat, Nomor Telepon.

II. 2. Nama Dewan sekolah, NIP, Gelar, Jenis kelamin, Alamat, Nomor telepon.

III. 1. Keadaan Sekolah.
Data yang dibutuhkan meliputi jumlah siswa perkelas dengan rincian kolom nama kelas, jumlah siswa perempuan, jumlah siswa laki-laki, jumlah total.

III. 2. Jumlah rombongan kelas.
III. 3. Jumlah ruang kelas yang ada.
III. 4. Jumlah kekurangan kelas.
III. 5. Jumlah ruangan kepala sekolah.
III. 6. Jumlah ruangan guru.
III. 7. Jumlah ruang perpustakaan.
III. 8. Jumlah ruang UKS.
III. 9  Jumlah ruang Laboratorium.
III. 10. Jumlah ruang PKG(Program Kerja Guru)
III. 11. Jumlah ruang ketrampilan.
III. 12. Jumlah ruangan Ibadah.
III. 13. Jumlah ruangan sanitasi( WC, Kamar mandi dan sumur)

IV. Peta Sekolah secara detail.

V. Ketersediaan luas tanah dan bangunan yang digunakan sekolah secara rinci luasnya.

VI. Photo Sekolah dan bangunan dari berbagai sudut, minimal 3 photo yang disediakan.

Demikian data yang harus terkandung dalam blangko profil sekolah yang dibuat.

Contoh Pembiasaan Perilaku hidup Bersih dan Sehat

Pembiasaan Perilaku bersih dan sehat ditanamkan pada anak didik di sekolah dasar. Tujuannya adalah proses transformasi sikap yang berujung pada terpenuhinya tujuan pembelajajan pada anak didik. Beberapa pembiasaan dalam perilaku dapat dicontohkan dalam berbagai kegiatan berikut:

1. Membuang sampah pada tempatnya, jika memungkinkan pisahkan sampah dengan tiga item tempat sampah diantaranya untuk Barang pecah belah seperti kaca, gelas. Kemudian tempat sampah untukj organik seperti daun. Yang ketiga adalah tempat sampah untuk jenis plastik.

2. Melakukan kegiatan cuci tangan sebelum dan sesudah makan baik makan maknan kecil atau besar.

3. Kegiatan membeli jajanan di kantin atau penjual makanan dengan sehat yaitu memilih yang tidak banyak pewarna dan dibuat dengan bahan alami bukan sintetis.

4. Kegiatan gosok gigi bareng di sekolah yang melibatkan kepala sekolah, guru, karyawan dan seluruh siswa.

5. Kegiatan Jum'at bersih

6. Kegiatan PPPK/p3k oleh dokter kecil

7. Menjaga kebersihan sanitasi meliputi kamar mandi dan WC

Contoh Rincian Laporan EDS bagian 4 Standar Penilaian

Bagian 4 dalam laporan EDS ini mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan sekolah diantaranya adalah:
4.1 Sistem apakah yang sudah tersedia untuk memberikan penilaian bagi peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik?
Spesifikasi dalam standar evaluasi
Guru membuat perencanaan penilaian terhadap pencapaian peserta didik
Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk kriteria penguasaan minimum
Guru melaksanakan penilaian pada interval yang reguler berdasarkan rencana yang telah dibuat
Guru menerapkan berbagai teknik penilaian dan jenis penilaian untuk memonitor perkembangan dan kesulitan peserta didik
Bukti-bukti prestasi sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)
Pencapaian peserta didik dalam Ujian Nasional
Kemajuan peserta didik berdasarkan target yang ditetapkan
Wawancara dengan orang tua dan peserta didik
Rencana pengajaran guru

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
85 % (15 orang) pendidik ) membuat perencanaan penilaian terhadap pencapaian peserta didik.(Kisi-kisi soal, Naskah soal, Kunci Jawaban, rubrik penilaian).
85 % (15orang) pendidik meyusun KKM untuk mata pelajaran yang akan diujikan.
85 % (15 orang) pendidik mengimpormasikan rubrik penilaian dan KKM kepada peserta didik.
85% (15 orang) pendidik melaksanakan ulangan secara berkala sesuai dengan rencana untuk setiap mata pelajaran.
85 % (15 orang) pendidik menerapkan berbagai tehnik dan jenis penilaian untuk memonitor perkembangan dan berbagai kesulitan peserta didik. (tes, observasi, penugasan, unjuk kerja, diskusi, kerja kelompok)


Tingkat yang dicapai


4.2 Bagaimana penilaian berdampak pada proses belajar?


Spesifikasi dalam standard proses belajar

Ads By Google

ADVERTISEMENT