" Sebuah Catatan Kehidupan: artikel

SELAMAT DATANG - WELCOME - WILLKOMMEN

SELAMAT DATANG - WELCOME - SUGENG RAWUH - WILLKOMMEN - ترحيب
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan

Kehidupan terlalu singkat untuk disia siakan dan dijalankan seenaknya

 Fase kehidupan manusia secara lahiriah adalah dari dilahirkan menjadi bayi, kemudian perlahan menjadi anak anak, lanjut lagi menuju usia remaja. Lalu tahapan manusia mencapai dewasa dan menjadi orang tua sampai akhirnya meninggalkan dunia.

Fase tersebut terisi masing masing dengan dunianya dan masanya. Ada saat dimasa bayi kita dininabobokkan, dipenuhi segala keperluan oleh orang tua akibat diri kita lemah pada saat itu. Lalu fase berlanjut menuju anak anak, yang secara perlahan menerima rangsangan energi dari lingkungannya. Mereka menerima pengetahuan lebih cepat dibanding saat menjadi bayi.

Fase setelahnya adalah remaja dan disaat inilah gejolak baik atau buruk tercipta. Saat remaja inilah yang menentukan fondasi kehidupan untuk melanjutkan ke fase setelahnya.

Lanjut ke fase dewasa, saat manusia sudah matang dan segera berbuah untuk dapat dirasakan oleh manusia lain dengan memetik buah kebaikan dari manusia tersebut. Pada saat dewasa inilah cikal bakal kekuatan penuh dimana semua energi sedang mencapai klimaknya.

Bila energi baik terpancar pada fase ini maka untuk fase berikutnya tinggal menggenapinya saja. Namun bila pada saat dewasa ini banyak keburukan terjadi maka akan berkembang menjadi semakin tidak baik di masa mendatang.

Disaat inilah perlu adanya kontrol diri, penyelarasan diri serta meningkatkan kemampuan diri untuk membuat eksistensi dalam hidup menjadi lebih baik dan bermanfaat kepada alam dan manusia lain.

Bermanfaat adalah kata tepat untuk mendeskripsikan keberadaan manusia di kehidupan ini dan menjadi tolak ukur nilai sebuah kehidupan yang dijalaninya..


Filosofi kehidupan dari sisi netralitas pandangan umum dan penguatan keteguhan batin bagian 2

 Perjalanan hidup dan kehidupan akan terus mengalami gejolak dan fluktualitas serta kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi suka atau tidak suka. Dalam pendangan batin, langkah paling efektif dalam mengelola hidup adalah menjalankan batin secara tidak terkait dengan teori ajaran hidup secara penuh. Langkah ini tercapai bila fase perjalanan hidup sudah matang dan tak lagi terkait pada hal apapun selain penyatuan diri dan batin kita kepada Tuhan.

Anggap saja kita sudah memahami ajaan yang kita sandang dan kita peluk dalam konteks identitas. Bila ajaran tersebut sudah kita pahami secara detail, langkah selanjutnya adalah menentukan arah batin yang secara spiritual bebas dari doktrin atau doqma yang mengekang kita. Karena sesungguhnya fase batin adalah perjalanan berikutnya yang ditempuh untuk lepas dari kefanaan.

Batin yang teguh adalah batin yang dapat kita kelola dan bebas dari rasa nafsu keduniawan secara berlebihan. Bahkan dalam tataran kita menyiapkan diri menghadap sang pencipta, tak ada lagi yang mengekang kita, tak ada lagi yang membelenggu jiwa dan tak ada yang mempengaruhi batin untuk melalkukan sesuatu yang melanggar ajaran.

Bila manusia sudah berada di tahapan ini maka menghadap Tuhan pun sudah dapat dipahami dan tak menimbulkan kegundahan apalagi kecewa.

Kecewa itu adalah karena nafsu, begitu juga dengan marah, benci,iri dan dengki. Sifat sifat ini lah yang harus kita hindari dalam tata kelola batin agar kehidupan dapat berjalan sesuai arah batin yang benar dan membenarkan tanpa melihat ajaran lain salah.


Ads By Google

ADVERTISEMENT