Ini adalah sebuah contoh cerita pendek tentang seekor angsa dan telur emas.
Dahulu kala, ada seorang petani yang memiliki seekor angsa yang sangatlah cantik, dimana setiap hari ketika petani tersebut mendatangi kandang angsa, sang Angsa telah menelurkan sebuah telur emas yang berkilauan.
Petani tersebut mengambil dan membawa telur-telur emas tersebut ke pasar dan menjualnya sehingga dalam waktu yang singkat petani tersebut mulai menjadi kaya. Tetapi tidak lama kemudian keserakahan dan ketidak-sabaran petani itu terhadap sang Angsa muncul karena sang Angsa hanya memberikan sebuah telur setiap hari. Sang Petani merasa dia tidak akan cepat menjadi kaya dengan cara begitu.
Suatu hari, setelah menghitung uangnya, sebuah gagasan muncul di kepala petani, gagasan bahwa dia akan mendapatkan semua telur emas sang Angsa sekaligus dengan cara memotong sang Angsa. Tetapi ketika gagasan tersebut dilaksanakan, tidak ada sebuah telur yang dapat dia temukan, dan angsanya yang sangat berharga terlanjur mati dipotong.
SELAMAT DATANG - WELCOME - WILLKOMMEN
SELAMAT DATANG -
WELCOME - SUGENG RAWUH - WILLKOMMEN - ترحيب
Tampilkan postingan dengan label cerita pendek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita pendek. Tampilkan semua postingan
Contoh Cerita pengantar tidur tentang sebuah pertolongan seekor monyet kepada seekor lumba-lumba
Disebutkan sebuah tempat di hutan pinggir pantai, tinggallah seeekor monyet.
Pada suatu hari dari atas pohon monyet melihat benda putih di pantai.
Pada suatu hari dari atas pohon monyet melihat benda putih di pantai.
Monyet segera menuju pantai.
dicarinya benda putih itu.
Ternyata seekor lumba-lumba.
oh,kasihan.
Cerita pendek buaya dan sapi
Buaya Dan Sapi
Suatu saat buaya terbawa arus sungai hingga dilereng gunung. Aliran air sungai lama – lama kecil dan habis. Buaya di tengah sungai itu akhirnya tidak bias kembali ke rumahnya bahkan badan buaya tertindih kayu besar. Buaya bingung kemudian minta tolong kepada sapi yang sedang mencari makan. Sapi berusaha menolong dengan cara kayu diangkat dengan tanduknya.
Buaya sudah lepas dari bahaya, tetapi ia masih minta tolong agar di antar ke sungai yang mengalir air. Buayapun digendong oleh sapi. Sampai di sungai buaya minta digendong sampai tengah sungai. Ketika berada di tengah sungai punuk sapi dimakan buaya. Sapi merasa kesakitan kemudian berdo’a kepada Allah, “ Ya Allah berikanlah keselamatan dan jauhkan dari mara bahaya a”. Saat itu juga sapi diberi kekuatan mengalahkan buaya. Akhirnya buaya mati.
Langganan:
Postingan (Atom)