" Sebuah Catatan Kehidupan: Mei 2017

SELAMAT DATANG - WELCOME - WILLKOMMEN

SELAMAT DATANG - WELCOME - WILLKOMMEN - ترحيب

Contoh 17 Tata Tertib peserta Ujian Nasional Tahun 2017/2018 dalam format Microsoft Word

TATA TERTIB PESERTA UJIAN NASIONAL
SD MEKAR
TAHUN : 2017/ 2018

1. Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas ) menit sebelum UN dimulai.
2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.
3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator,
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.
5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, pengaris, dan bolpoin berwarna hitam/biru serta kartu tanda peserta ujian.
6. Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan.
7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menanda tangani pernyataan “ Mengerjakan UN dengan jujur “
8. Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya kepada Pengawas Ruang UN dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
9. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
10. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari Pengawas Ruang UN, serta tidak melakukan berulang kali.
11. Peserta UN yang memperoleh Naskah Soal yang cacat atau rusak, maka naskah soal LJUN tersebut diganti dengan satu set naskah soal cadangan yangterdapat di ruang tersebut atau di ruang lain.
12. Peserta UN yang tidak memperoleh naskah soal / LJUN karena kekurangan naskah, maka peserta yang bersangkutan diberi satu set naskah soal dan LJUN cadangan yang terdapat di ruang lain atau sekolah / madrasah yang terdekat :
13. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.
14. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UASBN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
15. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.
16. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang :
a. Menanyakan jawaban soal kepada siapapun;
b. Bekerjasama dengan peserta lain;
c. Memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. Memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
e. Membawa Naskah Soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian ;
f. Menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
17. Khusus bagi peserta UN yang tuna netra diperbolehkan membawa alat bantu khusus (abakus) ke dalam ruang ujian.

Demikian 17 Tata tertib ujian sekolah tahun 2017/2018. Untuk format Microsoft Word dapat anda unduh DISINI

Contoh Administrasi Penilaian Kinerja Guru Golongan III dan IV lengkap dalam Aplikasi format Exel

PKG merupakan seperangkat administrasi penilaian kinerja guru yang terdiri dari beberapa penilaian mendasar tentang apa yang telah dilakukan guru dalam tugasnya mendidik siswanya. Penilaian tersebut di tuangkan dalam aplikasi yang berformat Exel dan siap diunduh untuk melancarkan proses penilaian guru. Atasan yang menilai dalam PKG adalah Kepala Sekolah. Sedangkan yang dinilai adalah guru bersangkutan.
Penilaian Kinerja Guru disusun atau dibuat persemester dan dimaksudkan sebagai tolak ukur kerja guru yang dinilai. Dalam aplikasi Exel yang mudah diisi kami hadirkan kepada anda yang mencari aplikasi PKG sebagai bagian dari roda kehidupan dalam pekerjaan Guru.
Data yang ada dalam aplikasi ini meliputi data sekolah secara lengkap, data guru secara lengkap dan komponene penilaian secara menyeluruh.
Adapun beberapa lembaran tersebut antara lain;
- Identitas,
- Halaman Cover,
- Lembar pengesahan,
- format 1C,
- Format 1D,
- lembar penilaian keprofesian,
- Lembar penguasaan materi keilmuan,
- Lembar kompetensi komunikasi dengan rekan sejawat, tenaga kependidikan, orangtua dan masyarakat,
- Lembar penilaian Obyektifitas, dan lembar kompetensi etos kerja guru.

Selengkapnya Aplikasi PKG yang dimaksud dapat diunduk DISINI. Anda harus men download aplikasi PKG ini untuk dapat melihat dan meng editnya melalui lay out Exel di komputer atau laptop anda, bukan melalui platform web di Google Drive.

Definisi Singkat Tentang Pramuka Garuda

Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang,Penegak, Pandega). Pramuka Garuda diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 101 tahun 1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda.

Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan untuk menjadi Pramuka Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat.
Setelah lulus tes wawancara dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi Pramuka Garuda. Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna khusus, baik bagi peserta didik tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh Pramuka.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga
Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
• Menjadi contoh yang baik dalam Perindukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isiDwisatya dan Dwidarma.
• Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga Tata.
• Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Siaga, sedikit-dikitnya enam macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus.
• Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sembilan macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya tiga macam bahan.
• Pernah mengikuti Pesta Siaga, sedikitnya dua kali.
• Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.
• Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang
Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
• Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isiTrisatya dan Dasadarma.
• Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap.
• Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam TKK tingkat Madya, yaitu :
• Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara:
• TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
• TKK Pengatur Rumah
• TKK Juru Masak.
• TKK Berkemah.
• TKK Penabung.
• TKK Penjahit.
• TKK Juru Kebun
• TKK Pengaman Kampung
• TKK Pengamat
• TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.
• Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
• Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sepuluh macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya lima macam bahan.
• Pernah mengikuti Jambore, Perkemahan, Bakti dan Lomba Tingkat.
• Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.
• Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.
• Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga, misalnya atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.
• Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.

Apa yang dimaksud dengan Sasaran Kinerja Pegawai atau istilah kerennya SKP?

Bagi pegawai negeri, penilaian diperlukan oleh pemerintah untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja selama kurun waktu satu tahun yang tertuang dalam pembuatan dan pelaporan SKP. Sesuai aturan, SKP disusun di awal tahun dan diberi penilaian pada akhir tahun berjalan oleh pihak terkait, dalam hal ini atasan pegawai negeri yang dimaksud.

Sebagai ilustrasi bila pegawai negeri itu adalah guru, maka atasannya adalah kepala sekolah. Jika pegawai negeri itu adalah kepala sekolah, maka atasannya adalah Kepala Bidang Pendidikan Pemuda dan Olahraga, sekaligus dinilai sendiri sebagai guru. Jadi kepala sekolah memiliki 2 penilaian kinerja dalam SKP.

Berikut ulasan dan penjelasan lengkap tentang apa, mengapa, kapan, siapa dan bagaimana sebuah SKP harus dibuat.
SKP merupakan Sasaran Kerja Pegawai yang ada dalam salah satu unsur di dalam Penilaian Prestasi Kerja PNS yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Perbedaan mendasar antara DP3 dengan SKP adalah kalau DP3 yang dinilai lebih pada perilaku kerja PNS yang bersangkutan, sedangkan SKP lebih mengacu pada capaian kinerja PNS yang bersangkutan dalam setiap targetnya.

Ketentuan SKP
1. Setiap PNS wajib menyusun SKP.
2. SKP memuat tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur.
3. SKP harus disetujui dan ditetapkan oleh pejabat penilai
4. Dalam hal SKP yang disusun oleh PNS tidak disetujui oleh pejabat penilai maka keputusannya diserahkan kepada atasan pejabat penilai dan bersifat final.
5. SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari.
6. Dalam hal terjadi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan.
7. PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS.
8. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yg harus dicapai. Setiap kegiatan tugas jabatan yg akan dilakukan harus berdasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugas yg telah ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).

Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan RKT instansi. Dalam menyusun SKP harus memperhatikan hal-hal sbb:
• Jelas
• Dapat diukur
• Relevan
• Dapat dicapai
• memiliki target waktu

Unsur-Unsur Sasaran Kerja Pegawai
1. Kegiatan Tugas Jabatan
Mengacu pada Penetapan Kinerja/RKT. Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan tertinggi s/d jabatan terendah secara hierarki.
2. Angka Kredit (Fungsional/Guru)
3. Target.

Dalam menetapkan target meliputi aspek sbb:
• Kuantitas (Target Output)
• Kualitas (Target Kualitas)
• Waktu (Target Waktu)
• Biaya (Target Biaya)

Tata Cara Penilaian SKP
Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb:
91 – ke atas : Sangat baik
76 – 90 : Baik
61 – 75 : Cukup
51 – 60 : Kurang
50 – ke bawah : Buruk

Penilaian SKP meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan/atausesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit kerja.

Rumus Capaian SKP
Tugas tambahan dan Kreativitas SKP
1. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan atau pejabat penilai yang berkaitan dengan tugas jabatan;
2. Menunjukkan kreativitas yang bermanfaat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas jabatan
• Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun sebanyak 1-3 kegiatan nilai 1
• Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun sebanyak 4-6 kegiatan nilai 2
• Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun sebanyak 7 kegiatan atau lebih nilainya 3.

Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yg baru dan berkaitan dengan tugas pokoknya serta dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari:
1. Unit kerja setingkat Eselon II
2. Pejabat Pembina Kepegawaian
3. Presiden
maka akan diberikan nilai kreativitas sbb:
• Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yg ditandatangani oleh kepala unit kerja setingkat eselon II. Nilai 3
• Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat keterangan yg ditandatangani oleh PPK.Nilai 6
• Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi negara dengan penghargaan yg diberikan oleh Presiden. Nilai 12
1. Dalam hal kegiatan tugas jabatan didukung oleh anggaran maka penilaian meliputi aspek biaya.
2. Setiap instansi menyusun dan menetapkan standar teknis kegiatan sesuai dengan karakteristik, sifat, jenis kegiatan, dan kebutuhan tugas masing-masing jabatan.
3. Instansi dalam menyusun standar teknis kegiatan dilakukan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara
4. Dalam hal realisasi kerja melebihi dari target maka penilaian SKP capaiannya dapat lebih dari 100 (seratus)
5. Dalam hal SKP tidak tercapai yang diakibatkan olehfaktor diluar kemampuan individu PNS maka penilaian didasarkan pada pertimbangan kondisi penyebabnya

PERILAKU KERJA PNS
Perilaku Kerja merupakan salah satu unsur yang memuat 40% Penilaian Prestasi Kerja PNS.
Penilaian perilaku kerja meliputi aspek:
• Orientasi pelayanan
• Integritas
• Komitmen
• Disiplin
• Kerja sama
• Kepemimpinan
1. Penilaian kepemimpinan hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural.
2. Penilaian perilaku dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai terhadap PNS sesuai kriteria yang ditentukan.
3. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku kerja PNS dapat mempertimbangkan masukandaripejabat penilai lain yang setingkat dilingkunga unit kerja masing-masing.
4. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100(seratus).

Demikian penjelasan tentang SKP, semoga bermanfaat bagi Anda.

Apa dan mengapa virus Ransomware atau Wanna cry sangat berbahaya di dunia cyber?

Deutche Welle telah mengeluarkan pernyataan bahwa virus Ransomware aka Wanna cry telah menyerang lebih dari 100 negara didunia.
Rusia, Ukraina dan Taiwan adalah tiga negara yang paling parah terkena dampak virus ini. Salah satu penyebaran virus ini adalah lewat tautan E-mail yang terkadang kita tidak mengetahuinya. Tautan dalam E-mail ini disamarkan untuk mengelabuhi pengguna.
Inilah tampilan layar yang terkena dampak virus Ransomware:
Virus ini juga menyebar sangat cepat dari unduhan aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya, seperti tool application, pc game, editor software, maupun dari unduhan lagu.
Begitu aplikasi atau sofware terinstal di komputer secara otomatis virus ini juga tertanam di komputer dan menyebabkan layar terkunci. Bisa saja anda membukanya namun diperlukan key khusus yang harus didapatkan dengan cara membayar ke vendor yang dimaksud. Alih alih dengan cara membayar, komputer atau perangkat digital anda telah terkunci dan terenskripsi secara otomatis, pun kadang tak dapat dibuka dengan sendirinya.

Dan yang paling mengejutkan adalah bahwa virus ini menyerang hampir 90% pengguna yang menggunakan sistem operasi Windows dari Microsoft Coorporation. Virus pemalak atau pemeras ini saat ini belum dapat sepenuhnya di mitigasi.
Bagaimana cara terhindar dari amukan virus pemeras Wanna Cry ini? Jawabannya relatif, atau setidaknya mulai dari saat ini anda perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya;
- menggunakan saluran internet yang terpercaya dari vendor kuat.
- Hindari menggunakan hot spot tanpa kunci
- Bila anda menerima link E-mail yang meragukan, hati hati atau biarkan saja.
- Karena serangan virus ini salah satunya melalui virus Trojan, gunakan anti virus yang dapat menghilangkannya.
- Update atau perbaharui sistem operasi komputer anda.
- Hindari mengunduh file sembarangan, belilah software atau perangkat lunak yang resmi.
- Gunakan Android sesuai kebutuhan, karena bukan mustahil virus ini menyebar lewat perangkat ini.
- Cadangkan data anda dimanapun seperti di Flash Dish, Hard Disk External, Cloud storage seperti Google Drive.
- Aktifkan program Firewall di komputer anda.
- Jalankan Windows in Safe mode bila anda secara tidak sengaja membuka E-mail yang mencurigakan.

Demikian sekilas penjelasan mengenai apa dan bagaimana virus Ransomeware. Berita selengkapnya dapat anda lihat di situs resmi Deutsche Welle com

Contoh Surat Rekomendasi pembuatan Passport dari Kepala Sekolah untuk Guru kepada kantor Imigrasi

No : 0012
Lampiran : -

Perihal : Rekomendasi Pembuatan Passport

Kepada Yth.
Kepala Kantor Imigrasi
Kelas I Yogyakarta
Di – Yogyakarta

SURAT KETERANGAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama Lengkap :
NIP :
Jabatan : Kepala Sekolah
Nama Sekolah : SD IT YOGYAKARTA
Alamat Sekolah :

Menyatakan bahwa :
Nama Lengkap :
NIP :
Jabatan : Guru
Nama Sekolah : SD IT YOGYAKARTA
Alamat Sekolah :

adalah benar benar Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) yang bekerja di SD IT YOGYAKARTA

Demikian surat ini dibuat sebagai rekomendasi pembuatan paspor untuk keperluan melaksanakan ibadah haji tahun 2017.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Bantul, 23 Maret 2017
Hormat kami
Kepala Sekolah


NB: Bagian paling atas adalah kop surat dari instansi tempat bekerja

Babagan Bausastra Jawa lan contone, nganggo artine ing Bahasa Indonesia

Bausastra yoiku salah sawijining kumpulan tembung lan artine sing diarani kamus. Bausastra Jawa akeh wernane lan luas cakupane. Ning posting iki panjenengan arep tak jak sinau bareng bareng babagan Bausastra jawa, mugi migunani tumrape awake dhewe.
A. Pangertian
Bausastra utawa kamus yaiku buku utawa lembaran sing isiné daftar lan définisi tembung-tembung Basa Jawa. Tembung tembung kui mau dikelompokke miturut jenise kaya ta tembung aran, tembung ganti lan sak piturute.
Bausastra Basa Jawa kui akeh wernane contone Bausastra Jawa Ngoko, Basastra Jawa Krama Madya lan Basa Jawa Krama Inggil.
B. Cara lan Tuladha:
1. Nglumpukakke tembung-tembung lan tegese Basa Jawa
2. Ngurutakke tembung-tembung Basa Jawa.
C. Tuladha Bausastra Basa Jawa
Tuladha – tuladha iki yaiku tuladha Bausastra jawa ngoko, krama madya, lan krama inggil nganggo katrangane atawa artine basa jawa ngoko lan ditambahi arti Basa Indonesiane.
Wondene neng mburu tembung ono katerangane sing diprathelakkake koyo to:
(ta) tembunga aran = kata benda
(tg) tembung ganti = kata ganti
(tk) tembung kriya = kata kerja
(tkr) tembung katrangan = kata keadaan
(tpw) tembung panguwuh = kata seru
(tpr) tembung pangarep = kata depan
(tpy) tembung panyambung = kata sambung
(ts) tembung sipat = kata sifat
(tsd) tembung sandhangan = kata sandang
(tw) tembung wilangan = kata bilangan.

Saiki contone sing kongkret:

• atus (ts) wis ora ono banyune, sudah tak ada airnya
• awak (ta) awak, badan
• awang (tk) ngitung tanpa alat, menghitung tanpa alat
• awang-awang (ta) langit bebas
• awèh (tk) menehi, memberi
• awèt (ts) ora cepet rusak, tidak cepat rusak
• awis ; awis (tkr)larang
• awis-awis; awis-awis (ts) arang, jarang
• awoh (tk) berbuah
• awon awon (ts) elek, jelek/buruk
• awor (tk, tkt) campur dadi siji karo, bercampur dengan
• awrat (tk) abot, berat
• awu (ta) abu
• awur (tk) sebar
• awur (tk, tkt) asal-asalan
• awut (tk) membuat berantakan
• ayahan (ta) kewajiban
• ayam; ayam (ta) pitik, ayam
• ayem (ts) tentrem, tentram (hati)
• ayo (tpw) ayo
• ayom (tk) perlindungan
• ayu (ts) cantik
• bujana (ta) panganan, hidangan
• bujel (ts) tumpul
• bulak (ts) pudar warnanya
• bulak (ta) daerah terbuka/ padang
• bulan (ta) bulan
• bumbu (ta) bumbu; rempah-rempah
• bumbung (ta) tempat berbentuk pipa besar atau terbuat dari bambu
• bumpet (ts) tersumbat
• bunder (ts) bundar
• bundhas (ts) melecet (cedera)
• bundhel (ts) ujungnya membulat
• bundhet (ts) diberi ikatan mati pada ujungnya (mis. benang)
• bung (ta) rebung
• bungah (ts) seneng, gembira
• bungkem (tk) meneng, diam; tidak mau mengatakan apa-apa
• bungkik (ts) cuilik banget, kerdil
• bungkil (ta) ampas minyak kacang
• bungkus (ta) bungkus
• bungur (tg) nama tanaman
• buntel (tk) bungkus
• buntet (ts) buntu; tidak berongga
• buntil (ta) masakan terbuat dari kelapa muda, ikan teri dan daun keladi sebagai pembungkus
• buntu (ts) buntu
• buntung (tsa) ilang pucuke, hilang/patah bagian ujungnya
• burek (ts) legap
• bureng (ts) blabur, ora jelas didelok, tidak jelas terlihat
• buri (tkr) belakang
• burik (ts) lorek, bopeng
• buru (tk) oyak, kejar
• buruh (ta) kerjo karo wong liyo, bekerja untuk orang lain
• busana (ta) pakaian
• busana (tk) berpakaian
• buthak (ts) botak
• buthuk (ts) membusuk (untuk ikan)
• buwang (tk) guwang, buang
• buyut (ta) putu, cicit
• buyuten (ts) kedher, bagian tubuhnya bergerak-gerak tidak terkendali karena ketuaan
C
• cabar (ts) ilang artine, kehilangan arti
• cabé (ta) nama rempah untuk jamu
• cacat (ts) cacat
• cadhong (tk) njagakke, menadahkan tangan
• cagak (ta) tongkat/penyangga
• cakepan (ta) lirik lagu
• cakot (tk) cokot, gigit
• cambah (ta) thokolan, tauge
• campur (tk) campur
• candala (ts) olo, jahat
• candhik kala (ta)semburat merah di langit pada saat senja hari
• candra (ta) bulan
• candra (ta) kiasan
• cantrik (tg) murid padepokan
• candramawa (ta) kucing ireng, kucing hitam
• cangkem (ta) tutuk, mulut
• cangking (tk) nggowo barang, jinjing
• cangkir (ta) cangkir, mug
• cangklong (ta) pipa
• cangklong (tk) menyandang di bahu (mis. tas)
• cakra (ta) senjata dalam pewayangan; lingkaran
• canthas (ts) bicaranya lantang (untuk wanita)
• canthèl (ta) sejenis jagung
• cantheng (ta) radang di jari, umumnya di ibu jari kaki akibat tertusuk kuku
• canthing (ta) alat untuk membatik
• canthol (tk) kecenthel, cantol
• capil (ta) topi petani, bentuknya bulat berujung runcing
• caping (ta) topi petani, bentuknya bulat berujung runcing
• caplak (ta) campak, penyakit kulit
• caplok (tk) emplok, memasukkan semua ke dalam mulut
• cara (ta) cara
• caraka (ta) utusan
• carang (ta) ranting
• carita (ta) cerita
• carup (tk) raup, membasuh
• cathèk (tk) dicathek, gigit (anjing)
• cathet (tk) catat
• catur (ts) papat, empat
• caturan (tk) ngomong adu arep, bercakap-cakap
• cawang (ta) regetan, kotoran di langit rumah
• cawet (ta) daleman, celana dalam
• cawé-cawé (tk) turun tangan, ikut campur
• cawis (tk) sedia
• cawik (tk) cewok, cebok
• cawuk (tk) njupuk banyu nganggo tangan, mengambil dengan cara menyendokkan tangan
• cecak (ta) cicak
• cedhak (ts) dekat
• cédhal (ts) cadel; tidak bisa mengucapkan bunyi tertentu dengan benar
• cegat (tk) hadang
• cèkèr (ta) kaki unggas
• cekel (tk) pegang
• celempung (ta) alat musik bagian dari gamelan
• cekak (ts) tidak mencukupi; ukurannya tidak memadai; pendek sekali
• cekakakan (tk) tertawa-tawa dengan keras, terbahak bahak
• cekakik (ta) ampas kopi (sisa setelah diminum)
• celak (ts) cerak, dekat
• celak (ta) penegas garis tepi mata
• celuk (tk) nyeluk, panggil
• celak (ta) penegas garis tepi mata
• cemani (ts) ireng menges menges, hitam sekali
• cemawis (ts) tersedia
• cemeng (ta) ireng, hitam
• cemèng (ta) anak kucing
• cemèt (ts) pipih karena tertimpa/tertekan beban berat
• cemplang (ts) tidak sedap/ kurang pas (mis. nada, rasa)
• cemplung (tk) masuk (dalam cairan)
• cendhak (ts) cendhek, pendek
• cengkir (ta) buah kelapa yang masih sebesar kepalan, belum berdaging buah
• cepak (ts) tersedia, siap
• cepak-cepak (tk) siap-siap
• cepeng; cepeng (tk) cekel, pegang
• ceplus (tk) gigit (untuk cabai)
• cepuk (ta) wadah kecil, biasanya untuk menyimpan perhiasan
• cerek (ta) tanda bunyi “re” pada aksara Jawa
• cèrèt (ta) cerek
• ceriwis (ts) akeh omonge, banyak bicara
• cetha (tkr) jelas
• cethèk (tk) dangkal
• céthok (ta) sendok semen
• cethik (tk) menyalakan (api)
• cethil (ts) pelit
• cethot (tk) cubit besar
• cicil (tk) angsur
• cicip (tk) merasai
• cidra (tk) tidak menepati janji
• cidra (tk) curi; culik
• cilaka (ts) celaka
• cilik (ts) kecil
• cingak (ts) terkejut karena heran
• cluluk (tk) tiba-tiba berkata
• clingus (ts) pemalu, tidak percaya diri
• cluluk (tk) tiba-tiba berkata
• cluthak (ts) suka mencuri makanan (untuk hewan, terutama kucing)
• clomètan (tk) berteriak tak beraturan/bersahutan
• climèn (tkr) kecil-kecilan
• cocot (ta) mulut (kasar)
• colong (tK) curi
• colok (ta) penerangan/ obor
• congor (ta) hidung binatang berkaki empat
• conthèng (ta) coret silang
• coplok (tkr) tanggal
• copot (ta) tanggal/cabut
• coro (ta) kecoa
• cotho (ts) repot karena ditinggalkan; kehilangan andalan
• crah (tkr) bercerai; saling bermusuhan
• cubles (tk) menusuk dengan benda runcing
• cubluk (ts) bodho, kuper, bodoh
• cucuk (ta) paruh
• cucakrawa (ta) nama burung
• cungkup (ta) atap makam
• culek (tk) mencolok mata
• culik (tk) mengambil sebagian nasi yang sedang dimasak
• culik (tk) culik
• cunduk (ta) tusuk
• cundrik (ta) keris kecil
• cupet (ts) terbatas
• cupu (ta) wadah kecil, biasanya untuk menyimpan perhiasan
• curek (ta) kotoran telinga
• cures (ts) habis/tertumpas
• curut (ta) tikus bermoncong runcing
• cuthik (ta) tongkat penunjuk/ potongan dahan
• cuwa (ts) kecewa
• cuwil (tk) mengambil sebagian kecil
• cuwil (tkr) terkoyak/terpotong /pecah sedikit di bagian tepi
D
• dadak (ta) harus, terpaksa
• dadakan (tkr) tanpa rencana
• dadakan (ta) pemicu timbulnya permasalahan
• dadar (ta) makanan/ telor digoreng melebar tipis
• dadèn-dadèn (ts) jadi-jadian
• dhadhal (ts) runtuh terbawa arus air
• dadi (ts) jadi
• dados; dados (ts)jadi
• dagang (tk) berdagang
• dahana (ta) geni, api
• dahuru (ta) huru-hara
• dahwèn (ta) suka mencerca
• (ts) dalah (tpy)dan; bersama dengan
• (ts) dalan (ta) jalan
• (ts) dalem (ta) rumah
• dalu; dalu (ta, tkr) mbengi, malam
• (ts) damar (ta) lak
• damar (ta) pelita
• damèn (ta) barang padi
• dami (ta) jerami nangka
• damu (tk) tiup
• dandan (tk) bersolek/ merias diri
• dandan-dandan (tk)memperbaiki bangunan (rumah dsb.)
• dandang (ta) periuk nasi
• dandos; dandos (tk) perbaiki
• danawa raksasa
• dara (ta) burung dara
• dara (ts) betina muda (untuk ayam)
• darbé (tk) milik, mempunyai
• darma (ta) darma, kewajiban dalam hidup
• dasa (tw) puluh
• dawa (ts) panjang
• dawet (ta) cendol
• daya (ta) daya
• daya-daya (tkr) bersegera
• dédé (tkr) dudu, bukan
• degan (ta) kelapa muda
• deling (ta) bambu
• demèk (tk) pegang
• déné (tpy) sedangkan
• dengkul (ta) lutut
• désa (ta) desa
• déwa (ta) dewa
• dhadha ngakui salahe, mengakui kesalahan
• dhadha (ta) dada
• dhadhak (ta) getah
• dhadhakmerak (ta) pemain dalam kesenian reog yang memakai hiasan bulu merak di kepalanya
• dhadhu (ta) dadu
• dhadhung (ta) tali
• dhagelan (ta) lawak
• dhangka (ta) tempat asal
• dhalang (ta) dalang
• dhawah; dhawah (tk) tibo, jatuh
• dhawuh (ta; tk) ucapan; perintah; memerintahkan
• dhayoh (ta) tamu
• dhédhé (tkr) berjemur dibawah sinar matahari
• dhèdhèl (ts) terlepas jahitannya
• dhèdhès (ta) bau harum yang keluar dari tubuh musang
• dhedhes (tk) mendesak seseorang dengan pertanyaan agar ybs mengaku/ membuka rahasia
• dhemen (tk) suka
• dhèmpèt (ts) melekat/rapat.
• dhèndhèng (ta) daging dikeringkan dengan bumbu tertentu
• dhéwé (tkr) sendiri; sendirian
• dhidhis (tk) mencari kutu di kepala sendiril
• dhingklang (ts) pincang
• dhingkluk (tk) tunduk/menghadak ke bawah
• dhodhog (tk) ketuk pintu
• dhodhos (tk) bolongi seko ngisor,lubangi dari bawah
• dhompol (tw) untingan sak prol, untaian dalam 1 tangkai (untuk buah)
• dhondhong (ta) jeneng woh, nama buah
• dhongkol (ta) mantan pejabat
• dhoyong (ts) miring
• dhudha (ta) duda
• dhupak (tk) nendhang nganggo tungkak, tendang menggunakan tumit
• dhuwit (ta) dit, uang
• dhuwur (ts) tinggi
• dingklik (ta) bangku cuilik, bangku kecil
• disik (tkr) sakdurunge, terlebih dulu
• dluwang (ta) kertas
• dolan (tk) main, bertandang
• dolanan (ta, tk) bermain, mainan, permainan
• donga (ta) donga, doa
• dora (tkr) ora jujur, tidak terus terang
• dosa (ta) dosa
• drèngès (ta) bunga sirih
• driji (ta) jari
• dubang (ta) ludah merah/ ludah orang yang makan sirih
• duduh (ta) kuah
• duduh (tk) beritahu
• dugang (tk) tendang dengan lutut
• dulur (ta) sedulur, saudara
• dulit (tk) ndemok sithik, colek
• dumuk (tk) ndemok rodo akeh, sentuh
• dumunung (tk) ono, berada; bertempat
• dunung (ta) papan, tempat
• duratmaka (ta) wong nyolong, pencuri
• duren (ta) durian
• durung (tkr) urung, belum
• dustha (tk) curi
• duwa (tk) tentang, lawan, tidak menyetujui
• dwi (tw) dua
E
• éca; éca (ts) enak
• édan (ts) gila
• eden (tk) ejan
• édhum (ts) terlindung dari sinar matahari
• èdi (ts) indah
• éka (tw) siji, satu
• elar (ta) bulu unggas
• èlèk (ts) elek, buruk
• éling (tk, ts) ingat, sadar
• élok (tkr) aneh, ajaib
• eluk (tk) tekuk, dilipat
• éman (tk) sayang kalau hilang atau rusak
• embah (ta) mbah, nenek/kakek
• embuh (tpw) entah
• emoh (tk) ora gelem, tidak mau
• emplok (tk) ngemplok neng cangkem, memasukkan ke mulut
• empuk (ts) lembut
• émut ; émut (tk) kelingan, ingat
• emut (tk) kulum
• enak (ts) enak
• èncèr (ts) cair
• éndah (ts) apik tenan, indah
• endas (ta) ndas kewan, kepala binatang
• éndha (tk) berkelit
• éndhang (ta) gadis padepokan
• éndhang (tk) niliki, jenguk
• endi (tg) mana
• endog (ta) telur
• enek (ts) mual
• enem (tw) enam
• enep (tk) endap
• ener (ta) arah
• énggal (tkr) cepet, cepat
• énggal (ts) anyar, baru
• énggar (tk) hibur
• énggok (tk) menggok, belok
• enggon (ta) tempat
• enjing; enjing (ta, tkr)esuk, pagi
• entas (tk) angkat, ambil
• enték (ts) habis
• entén (tk) tunggu
• entén-entén (ta) isi jajanan terbuat dari parutan kelapa dimasak dengan gula merah
• énthéng (ts) ringan
• énthong (ta) sendok nasi
• éntuk (tk) dapat, boleh
• entup (ta) sengat
• entut (ta) kentut
• enyang tawar (harga)
• epang (ta) dahan
• erah (tk) ambil
• éram (tk) heran
• eri (ta) duri
• esthi (tk) latih; pelajari
• estu (tkr) tenan, sungguh, jadi
• esuk (ta, tkr) pagi
• éthok-éthok (tk) pura-pura
• éwa (ts) kecelik, kecewa
• éwadéné (tpy) walaupun demikian
• éwah (tk) ubah; berubah
• éwuh (tk) rikuh; serba salah
• éyang (ta) mbah lanang, kakek
• éyup (ts) terlindung dari sinar matahari atau hujan
G
• gada (ta) gada; senjata pemukul
• gadhah (tk) mempunyai
• gabah (ta) padi yang telah terlepas dari tangkainya
• gagah (ts) gagah
• gagak (ta) burung pemakan bangkai
• gagang (ta) tangkai
• gagas (tk) pikir
• gagasan (ta) pemikiran
• gagé (tkr) cepat
• gajah (ta) gajah
• gajih (ta) lemak jenuh
• galak (ts) galak
• galar (ta) batang bambu; alas kasur
• galengan (ta) pematang, jalur pembatas petak sawah
• galih (tk) merasakan dalam hati
• gaman (ta) senjata
• gambang (ta) alat musik pukul, bagian dari gamelan
• gambar (ta) gambar
• gambas (ta) petola
• gambir (ta) buah pinang yang sudah diolah
• gambir anom (ta) nama tarian ksatria
• gambyong (ta) nama tarian untuk menyambut tamu
• gamel (tg) tukang merawat kuda
• gamelan (ta) alat musik Jawa
• gampang senang/mudah
• gampil (ts) gampang
• gamping (ta) kapur tembok
• ganda (ta) bau
• gandarwa (ta) hantu besar hitam
• gandheng (ts) gancet, gandeng
• gandhes (ts) luwes
• gandhol (tkr) bergantung pada sesuatu
• gandhul (tkr) tergantung (untuk benda yang berat)
• ganep (ts) genap
• gangsal (tw) lima
• gangsar (tkr) lancar
• ganjar (tk) ganjar
• ganjaran (ta) hadiah
• ganjil (ts) ganjil
• gantung (tk) gantung
• gaplek (ta) singkong yang dikeringkan
• gapuk (ts) rapuh dimakan usia (untuk kayu)
• gapyuk (tkr) tidak sengaja bertemu berhadapan
• garan (ta) gagang, batang
• garing (ts) kering
• garu (ta; tk) alat penggaruk tanah; menggaruk tanah
• garudha (ta) garuda, nama burung dalam mitos Jawa
• garwa (ta) suami/istri
• gasik (tkr) mruput, awal
• gatel (ts) gatal
• gathot (ta) makanan dari gaplek
• gawan (ta) bawaan
• gawang-gawang (tk)terbayang
• gawat (ts) gawat
• gawé (tk) buat
• gayuh (tk) capai
• geber (tk) layar penutup panggung
• gebug (tk, ta) hantam badan dengan benda keras; pemukul besar
• gedhang (ta) pisang
• gedhé (ts) besar
• gegana (ta) angkasa
• gegayuhan (ta) keinginan/cita-cita
• geger (ta) punggung
• gègèr (tkr) riuh
• gegedhug (ta) pimpinan (untuk kelompok penjahat, pembuat onar)
• gela (ts) kecewa
• gelak (tk) percepat
• gelang (ta) gelang
• gelar (tk) bentang (tikar)
• gelas (ta) gelas
• gelem (tk) mau
• gelis (tkr) cepat
• gemak (ta) burung puyuh
• gemang (tk) ora gelam, tidak mau
• gembili (ta) sejenis ubi/talas
• gemblak (ta) anak lelaki yang dijadikan kekasih seorang lelaki
• gemblung (ts) kenthir, rodo stres, rodo edan, kurang sak strip, tidak normal pikirannya
• gembok (ta) kunci, gembok
• gembor (ta) alat untuk menyiram tanaman
• gemes (tk) gemas
• gemlethak (ts) bergeletakan
• gemlundung (tk) bergelundungan
• gemuk (ta) lemak; pelumas
• gemrégah (tk) bangkit seketika
• gemrubug (tkr) kuwur, menderu (suara angin)
• gemrudug (tkr) lungo utawa teko jumlahe akeh, pergi/datangnya dalam jumlah besar
• genah (ts) jelas
• gendèr (ta) nama alat musik pukul
• gendhakan (ta) wanita utawa priyo simpanan, wanita atau lelaki idaman lain
• gendhèng (ts) atap rumah dari tanah liat
• genthèng (ts) genteng, atap rumah moderen dari genteng press, alumunium
• gendheng (ts) edan ra waras, gila
• gendhing (ta) lagu seko iringan gamelan, musik Jawa
• gendhuk (tg) wuk, nok, panggilan untuk anak perempuan
• gendruwo (ta) memedi ireng gedhe, hantu besar hitam
• gendul (ta) botol
• geni (ta) agni, api
• gènjèr (ta) nama sayuran
• genjot (tk) genjot
• gèntèr (ta) galah
• genthong (ta) tempayan
• genuk (ta) tempayan kecil
• gepuk (tk) pukul
• geplak (ta) nama jajanan terbuat dari kelapa parut dan gula
• gèpèng (ts) pipih
• gerah (ts) loro, sakit
• gerang (ts) balegh, dewasa
• gerèh (ta) iwak asin, ikan asin
• gering (ts) sakit
• germo (ta) mucikari lanang
• gero-gero (tk) menangis melolong-lolong
• gèsèh (ts) berbeda; tidak pas
• geseng (ts) ireng menges, hitam
• getak (tk) membentak, hardik
• getap (ts) cepat bertindak/bereaksi
• getas (ts) retas; mudah patah
• gèthèk (ta) rakit, perahu kecil untuk menyeberang sungai
• gething (tk) sengit, benci
• gethuk (ta) singkong rebus tumbuk
• getih (ta) darah
• getir (ts) rasa antara pahit menusuk
• getun (ts) menyesal
• gila (ts) jijik
• gilig (ts) tidak pipih
• ginanjar (tk) diberi hadiah/ganjaran
• giris (ts) ngeri
• githok (ta) belakang leher
• glangsaran (tkr) jatuh terkapar
• glathik (ta) burung gelatik
• glenik (tk) bujuk
• glethak (tk) terletak
• glindhing (tk) menggelinding; bergulir
• gludhug (ta) guruh
• glundhung (tk) menggelinding; terguling
• gobang (ta) kricik, uang logam
• gocèk (tk) berpegang
• godhag (ts) iso nggawe, mampu berbuat
• godhog (ts, tk) rebus
• godhong (ta) daun
• gombak (ta) surai kuda
• gombal (ta) kain lap, kain usang
• gondhal-gandhul (ts) berayun-ayun (untuk benda yang tergantung)
• gondhangen (ts) bengkak setelah dikhitan
• gondhelan (tk) gocekan, berpegang
• gondhok (ta) aboh neng gulu, bengkak pada kelenjar di leher
• gondhol (tk) digowo mlayu, bawa lari/gonggong
• gondhong (ta) bengkak pada leher
• gosong (ts) hangus
• gothot (ts) berotot
• gotong (tk) angkat
• gowang (ts) bolong pinggire, berlubang pada tepi (gigi, pisau)
• grabah (ta) perlengkapan rumah dari tanah liat
• gragal (ta) krakal, kerikil besar
• gragapan (tkr) dalam keadaan belum sepenuhnya terjaga dari tidur
• grahana (ta) gerhana
• grana (ta) irung, hidung
• grapyak (ts) gapyak, ramah
• grenengan (tk) ngrumpi, adol cao(kiasan), berbicara dengan suara rendah
• grèsèk (tk) golek barang turahan/ semlempit, mencari di antara sisa-sisa
• gringgingen (ts) kesemutan
• gringsing (tg) jenis kain/tenunan
• griya (ta) omah, rumah
• gruwung (ts) bolong gedhe, berlubang
• grudhal (ta) gadhul, kotoran gigi, jigong
• gudig (ta) kudis
• gudir (ta) agar-agar
• gugah (tk) bangunkan
• gugu (tk) percaya
• gulu (ta) leher
• gulung (tk) gulung
• guling (ta) bantal silinder, guling
• gumpil (tk) gripil, runtuh (tanah)
• gumuk (ta) bukit kecil
• gumyak (kr)) rame, ramai; ceria
• gundhul (ts) pronthos, tidak berambut
• gundhul (ta) ndas, kepala
• gurah (ta) nama tanaman
• gurah (tk) membersihkan saluran pernafasan menggunakan getah tanaman gurah
• gusah (tk) halau
• guwa (ta) gua
• guyon (tk) gurau
• guyub (ts) rukun, damai
• gudheg (ta) masakan terbuat dari nangka muda
• gori (ta) nangka muda
• gogor (ta) anak macan, anak harimau
• gugur (tk) mati neng peperangan, mati di medan perang
• grudug (tk) pergi/ datang dalam jumlah besar
• gya (tkr) segera
H
• hastha (tw) wolu, delapan
• hara (tpw) coba
• hayo (tpw) hayo
I
• iba (tsb) betapa
• iberé (ta) terbang
• ibu (ta) simbok, mamak, ibu
• ical; ical (ts) ilang, hilang
• idep (ta) bulu mata
• ider (tk) berjualan berkeliling
• idu (ta) ludah
• idhep-idhep (tsb) iseng iseng, sekalian; hitung-hitung
• idhi (ta) izin
• iga (ta) tulang belikat
• iguh (ta) upaya; cara
• ijir (tk) berhitung
• ijem; ijem (ts) hijau
• ijo (ts) hijau
• ijol (tk) tukar
• iket (ta) ikat kepala
• iki (tg) meniko, ini
• iku (tg) meniku, itu
• iler (ta) air liur
• iming-iming (ta) hadiah yang dijanjikan
• ila-ila (ta) kepercayaan; pantangan
• ilat (ta) lidah
• iler (ta) liur
• ili (ta) aliran (air, darah, dsb.)
• imbal (tsb) berselang-seling; saling
• imbu (tk) peram
• imbuh (tk) tambah; bonus
• impèn (ta) ngimpi, mimpi; impian
• ina (ts) ece, hina
• ing (tpr) di
• inger (tk) geser ngrubah arahe, pindah dengan merubah arah
• ingklik (ta) bunga singkong
• ingklik (tkr) cepat-cepat berlalu; berjalan cepat
• ingkung (ta) ayam panggang utuh
• ingsun (tg) saya
• ingu (tk) memelihara (hewan)
• ingon-ingon (ta) hewan peliharaan
• inuman (ta) omben, minuman
• iring (tk) iring
• iringan (tkr) samping
• ireng (ts) hitam
• isep hisap
• isih (tkr) masih
• isin (ta, ts) malu
• isis (ts) sejuk terkena semilir angin
• iwak (ta) ikan
J
• jabang (ta) bayi
• jabel (tk) cabut kembali
• jabut (tk) cabut
• jadah (ta) nama jajanan dari ketan
• jaé (ta) jahe
• jaga (tk) jaga
• jagabaya (ta) petugas keamanan desa
• jagad (ta) donya, dunia
• jagal (ta) tukang potong hewan ternak
• jagang (ta) penopang, standar
• jail (ts) jahil
• jajah (tk) menguasai wilayah negara lain
• jajah (ts) telah bepergian ke berbagai pelosok
• jajal (tk) coba
• jajan (ta) makanan ringan
• jaka (ts) jejaka, bujangan
• jala (ta) jala
• jaladri (ta) segoro, lautan
• jalak (ta) jeneng manuk, nama burung
• jalaran (ta) penyebab
• jaler; jaler (ts) lanang, laki-laki
• jalma (ta) manusia
• jalu (ta) taji
• jaluk (tk) minta
• jaman (ta) jaman
• jamas (tk) keramas
• jambak (tk) tarik rambut
• jamban (ta) peturasan; kamar mandi
• jambé (ta) pinang (tanaman)
• jambul (ta) jambul
• jamu (ta) obat tradisional jawa
• jan (tpw) sungguh-sungguh
• jangan (ta) sayur
• jangar (ts) rasa sakit dan panas di kepala
• jangga (ta) leher
• janggel (ta) tongkol jagung
• janggut (ta) dagu
• jangka (ta) jangka; ramalan
• jangkar (tk) memanggil nama, tanpa sebutan penghormatan
• janma (ta) menungso, manusia
• japa (ta) mantra
• jarak (tk) cari perkara
• jaran (ta) kuda
• jarang (ta) air panas
• jaré (tk) munine, katanya
• jarem (ts) tuam
• jarik (ta) kain panjang, selendang
• jarit (ta) kain panjang
• jarké (tk) ben wae, dibiarkan
• jarwa (tk) cerita, terjemah
• jatah (ta) jatah
• jathilan(ta) tarian kuda kepang
• jatukrama(ta) jodoh
• jawa (ta) jawa
• jawa (ts) bertanggung jawab; tahu kewajibannya
• jawah; jawah (tk,ta)udan, hujan
• jawat (tk) ganggu, godha (antara pria dan wanita)
• jawata (ta) dewa
• jawi (ta) jawa
• jawil (tk) senggol
• jaya (ts) jaya
• jèbèng (ta) panggilan untuk bayi
• jegog (tk) salak (anjing)
• jegur (tk) terjun ke dalam air
• jejeg (tk) tendang
• jejeg (ts) tegak
• jejer (ta) adegan dalam pagelaran wayang yang menggambarkan pertemuan raja,
para punggawa serta keluarga istana
• jèjèr (ts) bersanding, bersebelahan
• jejuluk panggilan, sebutan
• jelih (tk) teriak
• jembar (ts) luas
• jembrak (ts) rambut yang gondrong dan berdiri
• jèmbrèng (tk) buka lebar (untuk kain, kertas, dsb.)
• jembut (ta) rambut kemaluan
• jempalik (tk) terguling ke arah berlawanan
• jempol (ta) ibu jari
• jemuwah (ta) jumat
• jenang (ta) bubur halus
• jenar (ts) merah; kuning emas
• jenaté (ts) Al,arhum
• jené (ta) kuning
• jeneng (ta) nama
• enggèlèk (tkr) bangkit secara tiba-tiba
• jenggong (tk) salak (anjing)
• jengkar (tk) pindah, meninggalkan tempat
• jèngkèl (ta) jengkel
• jengking (tk) tungging
• jengkol (ta) jering
• jenthik (ta) kelingking
• jepit (tk) jepit
• jeplak (tk) membuka dengan cepat
• jeram (ta) jeruk
• jèrèng (ts) juling
• jerit (tk) jerit
• jero (ts) dalam
• jerohan (ta) isi perut
• jeruk (ta) limau
• jethungan (tk) petak umpet
• jèwèr (tk) ditarik telinganya
• jimat (ta) jimat
• jirih (ts) penakut
• jiwa (ta) jiwa
• jiwit (tk) cubit
• jlèntrèh (tk) jelaskan
• jodho (ta) jodoh
• jojoh (tk) cucuk dengan benda tajam
• jomplang (ts) tidak seimbang
• jorok (tk) dorong sampai jatuh
• jothak (tk) seteru
• juju (tk) suap langsung ke dalam paruh
• jujug (tk) langsung menuju
• jujul (ta) kembalian
• jujur (ts) lurus
• jujur (ts) jujur
• julungpujut (tg) jeneng wulan, nama wuku dalam penanggalan jawa
• julungwangi (tg) nama wuku dalam penanggalan jawa
• jumadilakir (tg) nama bulan dalam penanggalan jawa
• jumadilawal (tg) nama bulan dalam penanggalan jawa
• jumantara (ta) angkasa
• jumawa (ts) angkuh
• jumbuh (ts) bertemu, cocok (untuk pendapat, pemikiran)
• jumpalitan (tk) berguling-guling (koprol)
• jungkat (ta) sisir
• jupuk (tk) ambil
• juragan (ta) bos, majikan
• juwèh (ts) suka memberikan komentar tentang urusan orang lain
• juragan (ta) majikan
K
• Kabeh semua
• Kacu sapu tangan
• Kacuk kemaluan laki laki
• Kacung batur, babu, pelayan
• Kademen kedinginan

Definisi singkat Tentang Penggalang Ramu

Penggalang Ramu adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama sebelum Penggalang Rakit dan Penggalang Terap dalam satuan Pramuka Penggalang.

Arti Ramu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ramu dimaknai sebagai "kumpul; urun; menjadikan satu (pendapat, akar-akaran, kayu-kayuan)". Karenanya kemudian Gerakan Pramuka Indonesia menjadikan kata ini sebagai nama tingkatan pertama dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang, sebelum tingkatan berikutnya yaitu Rakit dan Terap.

Hal ini mengandung filosofi bahwa saat Pramuka Penggalang mencoba menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang Ramu, diibaratkan sebagai komponen-komponen mentah yang terpisah dan berdiri sendiri-sendiri serta belum termanfaatkan dengan baik. Saat itulah mereka disatukan menjadi kesatuan yang padu, komplit dan berdaya guna.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi
Untuk mencapai tingkatan Penggalan Ramu, calon Penggalang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang-kurannya 6 kali latihan berturut-turut.
2. Hafal dan mengerti isi Dasadharma dan Trisatya.
3. Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud dan penggunaannya.
4. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka.
5. Tahu cara menggunakan bendera kebangsaan Indonesia, tahu sejarahnya dan tahu arti kiasan warna-warnanya.
6. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka Pasukan Penggalang atau di muka pendengar-pendengar lain dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara. Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya.
7. Hafal pancasila dan tahu artinya.
8. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Penggalang
9. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam gugusdepan
10. Dapat berbaris
11. Dapat menunjukkan sedikitnya 8 arah mata angin, dapat menggunakan kompas dan dapat membaca jam.
12. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul jangkar dan dapat menyusuk tali.
13. Dapat menyampaikan berita secara lisan.
14. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat melaporkannya kepada dokter, Rumah Sakit, pamong praja, polisi atau keluarga korban.
15. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kesehatan badan.
16. Untuk putri: Dapat mengatur meja makan atau menghidangkan minuman dan makanan kecil pada tamu. Untuk putra: Dapat membuat 2 macam hasta karya dengan macam bahan yang berbeda.
17. Memiliki buku Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar.
18. Setia membayar uang iuran kepada gugusdepannya, sedapat-dapat dengan uang yang diperoleh dari usahanya sendiri.
19. Keagamaan:
• Untuk Penggalang yang beragama Islam:
- Dapat mengucap kalimat syahadat dan tahu artinya.
- Mengerti rukun Iman dan rukun Islam
- Melakukan salat berjamaah

• Untuk Penggalang yang beragama Katolik:
- Dapat mengucap doa harian dan doa Rosario dan tahu artinya
- Mengikuti misa kudus dan untuk putra: dapat menjadi pelayan misa, untuk putri: dapat menghias altar.
- Dapat menyanyikan 3 buah lagu Gereja.

• Untuk Penggalang yang beragama Protestan:
- Dapat dengan hafal menyanyikan salah satu nyanyian kristen.
- Dapat menceritakan 2 hikayat dari alkitab.
- Dapat mengucap dan mempergunakan doa sederhana pada kesempatan tertentu.
- Tahu hari-hari raya Kristen

• Untuk Penggalang yang beragama Hindu:
- Hafal Panca Maha Yadnya.
- Hafal Sadripu dan Sadatatayi.

• Untuk Penggalang yang beragama Budha:
- Dapat melakukan kebaktian agama Budha dengan Parita Pancasila, Parita Puja dan Parita Budhanussati.
- Hafal Vihara Gita wajib; Tri Ratna dan Malam Suci Waisak.

Definisi Singkat Tentang Penggalang Rakit

Penggalang Rakit adalah tingkatan kedua dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum satuanPramuka Penggalang setelah Penggalang Ramu dan sebelum Penggalang Terap.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi
Untuk mencapai tingkatan Penggalang Rakit, seorang Pramuka Penggalang Ramu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan sebagai Penggalang Ramu sekurang-kurangnya 10 kali latihan berturut-turut.
2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Dasadharma dan Trisatya,
3. Tahu Struktur Organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka
4. Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia
5. Tahu hari-hari raya nasional dan sejarah sedikitnya 3 orang Pahlawan Nasional.
6. Tahu susunan Pemerintah Daerah Tingkat II sampai ke desa dan tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya.
7. Pernah ikut serta kerja bakti, gotong royong yang ditugaskan oleh Pembinanya di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadah atau di tempat lain.
8. Dapat dengan hafal menyanyikan di muka Pasukan Penggalang atau di muka pendengar lain, lagu-lagu Sang Merah Putih (Ibu Sud), Bagimu Negri, Maju Tak Gentar, Satu Nusa Satu Bangsa, Dari Barat Sampai Ke Timur dan sedikitnya satu lagu daerahtempat tinggalnya.
9. Dapat menyajikan satu macam kegiatan seni budaya.
10. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
11. Dapat memimpin barisan Pramuka.
12. Dapat menerima dan mengirim berita dengan isyarat morse atau isyarat semaphore.
13. Dapat memperbaiki kerusakan kecil pada alat-alat rumah tangga atau pakaian.
14. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan ringan.
15. Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, tahu cara menggunakannya.
16. Tahu bahan-bahan makanan yang bernilai gizi.
17. Tahu beberapa macam penyakit menular.
18. Memelihara kebersihan salah satu ruangan dan halaman di rumahnya, di sekolahnya, di tempat ibadahnya, atau di tempat lain.
19. Dapat memasak makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.
20. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
21. Hemat cermat dengan segala miliknya.
22. Memiliki buku Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabnungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Ramu.
23. Setia membayar uang iuran kepada gugusdepannya, sedapat-dapat dengan uang yang diperoleh dari usahanya sendiri.
24. Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna atau sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan.
25. Dapat membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.
26. Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.
27. Keagamaan:
• Untuk Penggalang yang beragama Islam:
- Hafal dan dapat membaca doa harian.
- Tahu riwayat singkat Nabi Muhammad saw.

• Untuk Penggalang yang beragama Katolik:
- Mengetahui siapa Kristus
- Dapat berdoa dengan kata-katanya sendiri.
- Dapat menyanyikan lagu Gereja.

• Untuk Penggalang yang beragama Protestan:
- Mengetahui makna doa dan dapat menguraikan beberapa nyanyian Kristen yang dikenal.
- Mengetahui pembagian Alkitab dan dapat menguraikan secara singkat isi dari dua buku di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
- Hafal dan mengerti hukum sepuluh penyuluhan.
- Tahu riwayat seorang hamba Allah dalam Alkitab.

• Untuk Penggalang yang beragama Hindu:
- Hafal Pranayama.
- Hafal Asta Brata.

• Untuk Penggalang yang beragama Budha:
- Dapat melakukan kebaktian hari-hari suci agama Budha dan tahu artinya.
- Hafal Parita wajib; “Terimalah Karmamu” dan “Chattama Navaka Vimana Catha”.

Materi Ajar Dasar untuk Pramuka Tingkat Penggalang

Materi ajar dasar untuk pramuka tingkat penggalang meliputi berbagai ragam diantaranya aba-aba, isyarat, baris berbaris, sandi morse dan sebagainya. Berikut ulasan secara lengkap tentang meteri tersebut.

Materi Pramuka.

Materi : Isyarat Aba-aba dan bentuk barisan.
Tujuan : siswa penggalang dapat mengetahui bentuk isyarat aba-aba dan bentuk barisan dengan benar.
Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang pemimpin kepada pasukan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

I. Macam aba-aba:
1. Aba-aba petunjuk. Contoh: untuk perhatian... istirahat ditempat..gerak.
2. Aba-aba peringatan. Contoh: lencang kanan... gerak, istirahat di tempat...gerak, hitung...mulai, maju.....jalan.
3. Aba-aba pelaksanaan.
- Jalan ditempat.....gerak
- Siap.......................gerak
- Hormat kanan......gerak
- Dua langkah kedepan....jalan.
- Hitung........mulai.

Tugas regu: setiap anggota regu secara bergiliran menjadi pemimpin barisan dan memberi aba-aba kepada pasukannya, gunakanlah suara keras, lantang dan jelas untuk memberikan aba-aba.

II. aba-aba dengan isyarat tangan.
1. Berkumpul.

2. Bersiap.

3. Istirahat.

4. Maju jalan.

5. Berjongkok

6. Berdiri

7. Berpencar

8. Bubar

Tugas : setiap regu membentuk barisan, satu orang anggota yang ditunjuk menjadi pratama mempraktikan aba-aba dengan isyarat tangan dan setiap regu harus mengerjakan isyarat yang diberikan oleh pratama. Bagi regu yang salah dalam menjalankan isyarat dihukum dengan bernyanyi di depan pratama. ( setiap regu harus berani tampil, konsentrasi, percaya diri dan kerja sama regu lebih diutamakan)

III. Macam-macam bentuk barisan.
1. Berbanjar

2. Angkare

3. Lingkaran besar

4. Lingkaran kecil

5. Setengah lingkaran

6. Selat balik

7. Roda

8. bersap

Tugas praktik:
Pratama tampil didepan barisan, setiap regu membentuk barisan secara berbanjar dengan ketua regu berada di depan barisan. Pratama memberi aba-aba dalam isyarat gerak macam-macam bentuk barisan, setiap regu harus mengikuti isyarat yang diberikan oleh pratama, bagi regu yang salah dalam menerima isyarat maupun anggota regu yang terpencar dari regunya akan dikenakan hukuman jalan jongkok atau yang lainnya.
(semua regu berada dalam posisi satu barisan penuh dan tidak terpisah-pisah, indikator penilaian adalah pada kekompakan regu, konsentrasi, dan bentuk barisan yang benar)

Materi Pramuka : PBB dengan tongkat penggalang.
Tujuan : siswa dapat melakukan praktik baris berbaris dengan baik dan menggunakan tongkat secara benar.
Materi :
Dengan menggunakan tongkat, penggalang diajarkan untuk melakukan perintah:
- Posisi siap
- Istirahat di tempat
- Hadap kanan, hadap kiri, balik kanan.
- Langkah tegak maju.
- Hormat bendera dan hormat kepada sesama anggota pramuka.

Kegiatan praktik : setiap ketua regu dilatih PBB dengan tongkat, setelah ketua regu menguasai, lalu ketua regu mengajarkannya kepada anggotanya.
Jika dirasa waktunya sudah cukup maka semua regu dikumpulkan dan melakukan PBB dengan tongkat secara bersama-sama.
**Penilaian dilakukan pada sikap disiplin tiap regu, sikap saling menghargai antar anggota, kerja sama regu dan keaktifan regu.

Materi Pramuka : Mengenal arah mata angin dan menggunakan kompas
Tujuan: siswa dapat mengenal arah mata angin dan untuk mencari jalan agar tidak tersesat.
Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin.
Membuat kompas sederhana.
Siswa membuat Kompas sederhana dengan menggunakan jarum, benang, dan kain sutera. Caranya: jarum di gosokan pada Kain Sutera searah, lalu diikatkan pada benang.
** bagian ujung jarum akan menunjukan arah utara dan selatan menurut daerah kutub.
Kegiatan Praktik:
1. Ada sebuah benda yang disembunyikan didalam sebuah tempat atau lokasi, tugas mu adalah mencari benda tersebut.
2. Kunci untuk mencari benda tersebut adalah:
- Berjalanlah ke sebuah pohon dekat tiang basket, gunakan kompas mu untuk
mencari arah utara atau selatan.
- Dari arah utara berbalik arahlah 90® ke arah timur , lalu ke arah tenggara. carilah
benda yang sangat berguna bagi manusia, benda tersebut jika dilestarikan dapat
mencegah terjadinya bencana banjir.
- Dari benda itu, bidiklah lurus ke arah barat laut, temukanlah tiang yang berguna
sebagai singgasana dari pusaka negriku.
- Petunjuk kedua berada lima langkah ke arah barat daya.
- Berjalanlah ke arah utara dari petunjuk kedua sampai pada sumber oksigen dari
sekolahmu, benda yang kamu cari berada 180 ® dari arah tempat mu berdiri.

Materi Pramuka: Kode Morse, dan sandi A=Z
Tujuan :
- siswa dapat menggunakan kode morse dan mengirim pesan menggunakan kode
morse.
- siswa dapat menggunakan sandi kotak dan mengirim pesan menggunakan sandi
kotak.
- siswa dapat menggunakan sandi A=Z dan mengunakan sandi tesebut untuk
mengirim pesan.

Sandi Morse.

Kode morse.
Isyarat morse dicipatakan pada tahun 1837 oleh seorang bangsa Amerika bernama Samuel Finky Morse, kode morse dahulu digunakan untuk mengirim pesan dengan alat telegraph.

Pelaksanaan morse.
Pelaksanaan morse bisa dilakukan dengan tulisan, suara, asap, sinar, pesawat telegraph dan bendera.

Huruf kode morse:
A : .- G : --. M: -- S: ...
B : -... H: .... N: -. T: -
C: -.-. I: .. O: --- U: ..-
D: -.. J: .--- P: .--. V: ...-
E: . k: -.- Q: --.- W: .--
F: ..-. L: .-.. R: .-. X: -..-
Angka:
1: .---- 6: -....
2: ..--- 7: --...
3: ...--- 8: ---..
4: ....- 9: ----.
5: ..... 10: ----
Titik: .....
Koma: .-.-.
Tanda tanya: ..-..
Contoh penulisan:
T O M A T M E R A H : -/---/--/.-/-/ --/./.-./.-/..../
Kegiatan praktik: setiap regu diberikan kalimat rahasia, kalimat tersebut harus ditulis dalam bentuk kode morse. Setelah kalimat rahasia ditulis dalam kode morse maka masing-masing kalimat rahasia tersebut ditukarkan dengan regu lain, dan regu yang mendapat kode morse dari regu lain harus menerjemahkan pesan rahasia apa yang dia dapatkan. Regu yang selesai lebih dahulu dan benar diberikan jabatan regu pemenang.
Kata rahasia:
1. Jangan lewati jalan beraspal, jalan lurus.
2. Merunduklah karena ada musuh didepan.
3. Tetap bersama meskipun ada banyak rintangan
4. Lari yang kencang jangan menoleh ke belakang.
5. Istirahatlah dibawah pohon besar dekat tugu.

II. Sandi A=Z


Kode sandi:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Z Y X W V U T S R Q P O N M L K J I H G F E D C B A

** jika akan menulis huruf “A” yang yang ditulis adalah huruf “Z”
Contoh : “bakso” tulisannya menjadi :” yzphl”

Tugas praktik:
Permainan mencari harta karun:
1. Mulailah dari suatu bangunan besar tempat aku dan teman-teman ku memulai hari untuk masuk menimba ilmu, carilah dalam sebuah wadah tempat pohon petunjuk kedua.
2. Carilah benda yang paling besar tempat karbondioksida di serap.
3. Mundurlah tiga langkah kebelakang dari tempatku dan berjalanlah lurus menghadap ke barat sampai pada tiang bendera, carilah aku pada pohon kecil disebelah kirimu.
4. Temukanlah aku pada bak besar tempat hewan bernafas dengan insang.

( kalimat ditulis menggunakan sandi A=Z, dipadukan dengan sandi Morse, menggunakan potongan kertas dan diletakkan pada gerbang, pot dekat gerbang, pohon mangga, dan taman disebelah kiri tiang bendera, harta karun dapat berupa permen untuk satu regu)

Materi Pramuka : Isyarat Semaphore
Tujuan : siswa dapat mempraktikkan penggunaan sandi semaphore dan mengirim pesan menggunakan sandi semaphore.
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan mempergunakan dua bendera. Dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45x45cm, dan warna yang sering digunakan adalah merah dan kuning.
Mengirim dan menerima berita dengan semaphore hanya dapat dilakukan pada jarak 200M atau sejauh yang dapat dipandang mata.
Cara mengirim dan menerima berita:
1. Usahakan untuk mengirim atau menerima berita berada di tempat yang terang.
2. Untuk pengirim sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau tiga orang, satu sebagai pengirim isyarat, satu sebagai pembaca isyarat dan satu lagi sebagai pembawa kunci kode isyarat jika belum hafal
3. Sikap pengirim tegak, dan dua orang lainnya jongkok tanpa menghalangi si pengirim.
4. Sebelum mengirim berita , kirim perhatian kepada si penerima. Jika siap penerima menjawab dengan “K”
5. Kirimkan hurufperhuruf dari tiap perkataan.
6. Untuk menyatakan perkataan telah selesai dipakai tanda bendera dipegang bersilang kebawah dan juga digunakan kalau ada huruf kembar.
7. Jika tiap perkataan diterima dengan baik penerima menyatakan dengan mengirim huruf “C”
8. Bila pengirim menghendaki membuat angka. Maka lebih dahulu harus memberi tanda A sesudah itu baru membuat angkanya.
9. Jika penerima menghendaki supaya kiriman terakhir di ulangi kirimkan kepada pengirim “ INI” dirangkai.
10. Jika pengirim membuat kekeliruan kirimkan huruf “ E” delapan kali.
11. Berita selesai dinyatakan dengan huruf “AR” tunggulah si penerima mengirim huruf “R” artinya ia telah menerima dengan baik.

Bentuk gerakan Semaphore:
Kegiatan praktik: tiap regu diberi tugas untuk menyampaikan suatu pesan kepada regunya masing-masing, sebelum menyampaikan pesan setiap regu mengutus tiga orang anggotanya menjadi pengirim berita dan sisanya menjadi penerima berita. Baik pengirim maupun penerima pesan, harus memegang bendera sandi semaphore.
Pesan yang disampaikan:
1. Waspadalah tetap siaga.
2. Jangan menyerah dulu.
3. Kita tetap semangat
4. Kami siap membantu
5. Besok kita kemah

Materi Pramuka : Tali Temali dan simpul
Tujuan : siswa dapat mempraktikan simpul, cara mengikat, dan membuat benda dari tongkat dan tali.

Kegiatan praktik :
1. Buatlah tiang bendera dengan menggunakan dua buah tongkat.
2. Buatlah sebuah tandu
3. Buatlah sebuah menara dengan tongkat.

Materi Pramuka : Membuat gambar Panorama dan pelaporan hasil Pengamatan.
Tujuan : siswa dapat membuat gambar panorama lokasi yang dia lewati atau kunjungi dan menceritakan gambar yang dia buat.
Sketsa panorama:
Panorama artinya pemandangan alam. sketsa panorama adalah menggambar pemandangan alam, yang kita gambar hanyalah garis besarnya saja atau sketsa.
Alat dan bahan:
1. Kertas gambar.
2. Kompas
3. Penggaris dan busur
4. Pensil dan penghapus
5. Alat bidik (kotak korek api)
6. Meja dada
Cara pembuatan:
1. Carilah arah yang telah ditentukan dengan kompas.
2. Bidik obyek pemandangan yang akan di skets
3. Semua yang kita lihat dari alat bidik kiat pindahkan ke dalam kertas gambar( yaitu semua bendayang tidak bergerak)
4. Ingat menggambar panorama bukan melukis, jadi gambar dulu wujud atau garis gambar yang terlihat tipis-tipis saja.
5. Setelah selesai melukis mulailah mengarsir dari yang terdekat sampai dari yang terjauh.
6. Keterangan masing-masing benda tertulis bingkai
7. Tiap benda diarsir dengan garis yang berbeda-beda.
8. Untuk benda yang dekat garisnya tebal, makin jauh makin tipis.
9. Tulislah keterangan umum. Seperti:
- Nama daerah yang digambar.
- Arah yang dilihat
- Keadaan cuaca
- Waktu pembuatan
- Siapa pembuatnya
CONTOH:
Keterangan gambar :
1. Gunung
2. Sawah
3. Pohon
4. Jalan
5. Gubug
6. Semak-semak

Keterangan pembuatan :
Panorama Pegunungan
Dibuat di desa Limpung
Dibuat oleh regu rajawali
Keterangan cuaca, cuaca cerah
Waktu : Jumat 18 Desember 2009 pukul 15.00 wib
Arah mata angin : timur
Tugas praktik:
Buatlah gambar panorama dari :
- Lapangan sekolahmu (3600)
- Jalan didepan sekolahmu ( 450)
- Sebelah barat (2250)
- Kebun dan parkiran sekolahmu. (1800

Materi Pramuka : Membuat Peta Perjalanan.
Alat-alat:
- Kertas gambar
- Alat tulis
- Meja dada
- Kompas
Petunjuk pembuatan peta perjalanan.
1. Jarak pada peta perjalanan diskalakan. Contoh : setiap 100m diatas tanah menjadi 10cm diatas kertas.
Jadi 10cm:100cm
10cm : 10.000cm
1 : 1000
2. Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak.
3. Mulailah membuat peta perjalanan ditengah kertas dan tandailah tempat permulaan dengan huruf A kemudian ketempat kedua dengan huruf B, dan seterusnya.
4. Hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan rubahlah kedalam skala.
5. Cantumkan tanda-tanda peta Topografi
6. Arah utara selalu diatas.

Tugas praktik: kerjakan secara beregu.
Jika kamu pernah berjalan-jalan di sekeliling lingkungan sekolahmu, maka buatlah peta perjalanan dari posisi sekolahmu, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Buatlah ukuran skalanya ( ukuran panjang dan lebar jalan di perkirakan)
2. Gambarlah simbol benda atau tempat yang ada di dalam lokasi, misalnya pohon, gedung, rumah sakit, sekolah atau telpon umum.
3. Presentasikan peta perjalanan yang kamu buat

Materi Pramuka : P3K
Tujuan PPPK :
1. Meringankan penderitaan si korban.
2. Mencegah pendarahan dan infeksi
3. Mncegah bahaya cacat dan kematian
I. Menghentikan pendarahan.
- Menggunakan jari tangan yaitu menekan pembuluh darah yang terdekat antara luka dengan jantung.
- Menggunakan pembalut tekan
- Menggunakan tournikuet (bbat putar) hanya pada pendarahan tertentu yang besar yang membahayakan jiwa korban.
Pembalut.
Penggunaan pembalut pada luka.
**Cara menutup luka didada dengan menggunakan mitella.

** cara menutup luka pada lutut atau siku

**Cara menutup luka pada bagian tungkai bawah atau betis

**cara menggantung tangan apabila ada luka dan pembalutan dilengan.

BIDAI.
Adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan kedudukan tulang yang patah atau retak.
Tujuannya: untuk mencegah pergerakan tulang yang patah, agar tidak menjadi bertambah parah, juga untuk mengurangi rasa sakit.
Bahan yang digunakan untuk bidai:
1. Papan, bilah bambu atau dahan kayu.
2. Karton atau majalah yang agak tebal.
3. Bantal, guling atau selimut.
Contoh-contoh pembidaian:

Gejala patah tulang:
1. Anggota badan yang patah tidak dapat digerakkan.
2. Timbul pembengkakan
3. Membengkak dan warna kulit kebiru-biruan
4. Berderak-derik
5. Demam dan rasa nyeri yang hebat
Pertolongan pertama yang dapat dikerjakan.
1. Hentikan pendarahan dengan pembalut
2. Tutuplah luka dengan pembalut yang steril
3. Kerjakan pembidaian yang memenuhi syarat. Lalu anggota yang patah ditinggikan. Segeralah bawa kerumah sakit terdekat.

Tugas praktik:
- Jika seandainya ada dua orang temanmu yang mendapat suatu kecelakaan jatuh dari sebuah jurang, satu orang teman mu menderita kakinya patah dan kepalanya mendapat pendarahan hebat sedangkan yang satu lagi kakinya digigit ular dan tangannya patah. Demonstrasikanlah bagaimana caranya kamu memberi pertolongan pertama pada temanmu. Saat kejadian itu kamu hanya mempunyai tongkat, tali, dan kacu serta beberapa potongan kayu, padahal kamu harus mengevakuasi temanmu menuju rumah sakit yang terdekat.
- Carilah nomor telepon penting yang dapat dihubungi bila ada bahaya.
Materi Pramuka: Kim lihat, Kim dengar, Kim Bau, dan Kim Raba.

1. Kim lihat.
Tujuan: melatih indera penglihatan dan pengamatan tentang suatu kondisi atau keadaan suatu tempat atau lokasi.
Tiap regu diberi tugas untuk mengamati suasana jalan raya didepan sekolah, di sebuah ruangan, dan di ruang kantor, tiap regu di berikan waktu 30 detik untuk mengamati.
Buatlah deskripsi dari apa yang dilihat. ( semakin banyak benda yang kamu sebutkan semakin bagus nilai yang kamu dapat). Tiap regu lalu mempresentasikan tugas nya masing-masing, perhatikan apa saja yang kamu lihat namun tidak dilihat oleh regu lain.

2. Kim dengar.
Tujuan : Melatih indera pendengaran dan konsentrasi.
Kegiatan praktik:
Salah seorang anggota regu bertugas untuk menghafal dan mengingat suara masing-masing teman regunya. Setelah selesai matanya lalu ditutup dengan sebuah selendang, lalu setiap anggota yang lain mengeluarkan suara secara bergiliran. Tebaklah suara siapa itu?

3. Kim sentuh.
Tujuan: Melatih indera sentuhan.
Kegiatan praktik:
Setiap regu yang terdiri dari sepuluh orang dibawa pada sebuah ruangan yang terlebih dahulu sudah dipersiapkan, semua anggota regu masuk dengan mata ditutup oleh selendang. Sentuhlah tiap benda yang ada pada ruangan tersebut, lalu tebaklah apa yang kamu sentuh dalam sebuah laporan beregu. Setiap regu tidak boleh kerja sama. Lihatlah seberapa besar respon sentuhmu untuk merasakan benda apa yang kamu pegang.

4. Kim Bau.
Tujuan: untuk melatih indera penciuman.
Kegiatan praktik:
Setiap anggota regu masuk kedalam sebuah ruangan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dalam ruangan itu gantunglah beberapa buah bungkusan, misalnya: bawang putih, bawang merah, terasi, jeruk, daun limau, dll, ( semakin banyak semakn bagus).
Gunakan bungkusan yang tidak terlihat oleh mata, setelah itu tiap anggota regu menuliskan benda apa yang dia cium

Definisi singkat Tentang Pramuka Penggalang

Penggalang adalah merupakan tingkatan kedua dalam deretan tingkatan kecakapan pramuka setelah Tingkat Siaga
Tingkatan dalam Penggalang
Berdasarkan pencapaian Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu:

1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap

Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus (TKK)


Sistem Berkelompok

Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 8 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati, tulip, matahari dll.
Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pratama adalah pimpinan dari seluruh regu.

Satuan Terpisah

Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri. Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri.

Kode Kehormatan

Kode kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang disebut Dasa Dharma. Dasa Dharma untuk Penggalang berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega.

Trisatya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma

Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Kegiatan Pramuka Penggalang
Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:

• Jambore: adalah pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perkemahan besar, dan diadakan bertingkat; Jambore Nasional (Jamnas), Jambore Daerah (Jamda), Jambore Cabang, Jambore Ranting.

• Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).

• Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.

• Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan sepertimorse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.
Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang.

• Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.

• Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami(Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.

• Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, P3K, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.

• Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.

• Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.

• Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.

• Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.

Ringkasan Tentang Dasar Pengelompokan Makhluk Hidup dan Manfaatnya ( IPA SD )

Makhluk hidup dikelompokkan dalam dua pos dasar yaitu Tumbuhan dan Hewan. Ringkasan ini akan membantu anda untuk memahami dan belajar sebagai persiapan tes atau penilaian dasar terhadap mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam ( IPA)
Dasar Pengelompokan Makhluk Hidup

1.Pengelompokan Tumbuhan

a. Berdasarkan bentuk tulang daunnya, tumbuhan dibagi menjadi empat kelompok,
1) Tulang daun menyirip, misalnya daun durian dan daun jambu.
2) Tulang daun melengkung, misalnya daun waru dan daun sirih.
3) Tulang daun menjari, misalnya daun kapas dan daun singkong.
4) Tulang daun sejajar, misalnya daun padi dan daun pandan.

b. Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok,
1) Tumbuhan yang hidup di darat, misalnya pisang, mangga, dan melati.
2) Tumbuhan yang hidup di air, misalnya enceng gondok dan teratai.
3) Tumbuhan yang hidup menempel pada tumbuhan lain, misalnya paku, anggrek, dan lumut.

c. Berdasarkan bentuk akarnya, tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok,
1) Berakar tunggang, contoh bayam, jambu dan mangga.
2) Berakar serabut, contoh bambu, tebu dan jagung.

d. Berdasarkan jenis batangnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok,
1) Tumbuhan berbatang basah yaitu batangnya lunak dan berair, misalnya batang bayam dan batang ubi/ketela rambat
2) Tumbuhan berbatang kayu yaitu batangnya keras dan berkayu, yaitu batang pohon jati dan batang pohon jambu.
3) Tumbuhan berbatang rumput yaitu batangnya mempunyai ruas-ruas yang jelas an berongga, misalnya batang padai dan batang jagung.

e. Berdasarkan jenis bunganya, tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok,
1) Bunga sempurna, alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) terdapat bersama-sama dalam satu bunga, misalnya bunga mawar, bunga sepatu, dan bunga jambu
2) Bunga tidak sempurna


Pengelompokan Hewan
a. Berdasarkan jenis makananya, hewan dibagi menjadi tiga kelompok,
1) Herbivora yaitu kelompok hewan pemakan tumbuhan, contohnya hewan herbivora yaitu kelinci, sapi, dan gajah.
2) Karnivora yaitu kelompok hewan pemakan daging atau hewan lain, contohnya hewan karnivora yaitu ular, buaya, dan singa.
3) Omnivora yaitu kelompok hewan pemakan segala, baik tumbuhan maupun hewan lain, contohnya hewan omnivora yaitu tikus, itik, dan ayam.

b. Berdasarkan tempat hidupnya, hewan dibagi menjadi tiga kelompok,
1) Hewan yang hidup di darat, misalnya cacing tanah, ayam, dan harimau
2) Hewan yang hidup di air, misalnya cumi-cumi, ikan dan udang
3) Hewan yang hidup di darat dan air misalnya buaya dan katak.

c. Berdasarkan penutup tubuhnya, hewan dibagi menjadi empat kelompok,
1) Hewan bersisik, antara lain ikan, ular, dan trenggiling
2) Hewan berlendir, misalnya belut, lele, dan cacing
3) Hewan berbulu, misalnya burung, ayam, dan itik
4) Hewan berambut , misalnya sapi, kambing, dan kera

d. Berdasarkan alat geraknya, hewan dibagi menjadi empat kelompok,
1) Bergerak menggunakan kaki, misalnya kucing, harimau, dan kambing
2) Bergerak menggunakan sayap, misalnya nyamuk, belalang, dan burung
3) Bergerak menggunakan perut, misalnya ular dan bekicot
4) Bergerak menggunakan perut dan kaki, misalnya buaya, kadal, dan tokek

e. Berdasarkan cara perkembangbia-kannya, hewan dibagi menjadi tiga kelompok,
1) Berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar), misalnya buaya, itik, penyu, dan ikan.
2) Berkembang biak dengan cara beranak atau melahirkan (vivipar), misalnya paus, lumba-lumba, dan kelelawar.
3) Berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan (ovovivipar), misalnya beberapa jenis kadal dan ular.

Manfaat Tumbuhan dan Hewan

1. Manfaat Tumbuhan
Tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan, obat-obatan, bahan pakaian, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain.
Berikut adalah contoh permanfaatan tumbuhan :
1) Jagung dimanfaatkan bijinya sebagai sumber makanan.
2) Kapas sebagai bahan pembuat kain
3) Kina sebagai obat malaria.
4) Lidah buaya sebagai tanaman hias dan bahan pembuat sampo
5) Bubik kayu cendana sebagaio bahan baku kosmetik ( peberi bau harum)
6) Tumbuhan karet diambil getahnya sebagai bahan baku untuk membuat ban.
7) Daun jati digunakan saat membuat gudeg agar berwarna cokelat kemerahan karena getahnya larut dalam sayur.

2. Manfaat Hewan
Hewan dapat dimanfaatkan antara lain untuk bahan makan, obat-obatan, industry tekstil (wol, jaket, dan sepatu dari kulit hewan).
1) Kambing, sapi, dan ayam dimanfaatkan sebagai sumber makanan.
2) Domba dimanfaatkn rambutnya untuk membuat kain wol.
3) Lebah, diambil madunya, madu berguna sebagai obat.
4) Kelapa sawit dimanfaatkan sebagai bahan dasar pebuatan minyak goreng.
5) Cacing dimanfaatkan untuk membuat obat tifus.

Contoh Lembar Observasi dan pengamatan Kepala Sekolah Terhadap Guru yang disupervisi

Lembar Observasi/Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas

Nama Sekolah/Madrasah : ……………………………………………………………...
Nama Guru : ……………………………………………………………...
Kelas. Semester : ……………………………………………………………...
Identitas Mata Pelajaran: ……………………………………………………………...
Hari/Tanggal Supervisi Akademik    : …………………………………………………………

Petunjuk :
Berikut ini disajikan poin-poin berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Berilah tanggapan sesuai dengan apa yang Saudara amati, dnegan memberi tanda cek (v) pada kolom pilihan
Ketentuan (v) adalah sebagai berikut :
5 : dilakukan dengan sangat baik
4 : dilakukan dengan baik
3 : cukup dilakukan dengan baik
2 : kurang baik dilakukan
1 : tidak dilakukan

ELEMEN PENGAMATAN

A. Kegiatan Pendahluan

1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

2. Guru melakukan kegiatan apersepsi (mengajikan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

4. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dari berbagai sumber.

2. Guru memilih dan menggunakan media dan sumber belajar dengan tepat.

3. Guru menggunakan metode dengan tepat (mengacu pada karakteristik materi dan siswa).
]
4. Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain.

5. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.

6. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajran

7. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.


Elaborasi


1. Guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.

2. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru, baik secara lisan, maupun tertulis

3. Guru memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut

4. Guru memfasiltasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan dan kolaboratif

5. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

6. Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan, baik secara lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok

7. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.

8 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, festival, serta produk yang dihasilkan.

9 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik

Konfirmasi

1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

2 Memberikan latihan pengembangan untuk mengaplikasikan hasil eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

3 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi & elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber

4 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.

5 Guru berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar.

6 Guru membantu menyelesaikan masalah .

7 Guru memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.

8 Guru memberi informasi untuk berekplorasi lebih jauh.

9 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 

C Kegiatan Penutup

1. Guru bersama-sama dengan peserta didik/dan atau sendiri membuat rnagkuman /simpulan pelajaran

2. Memberikan latihan pengembangan untuk mengaplikasikan hasil eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

3. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

4. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

5. Guru memberikan tugas untuk diselesaikan di rumah.

6. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling, dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok, sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

7. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

D.Penilaian

1 Guru melaksanakan penilaian hasil belajar

2 Guru menyampaikan kompetensi yang telah dicapai kepada siswa

3 Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa

1. Sajian isi materi pembelajaran terorganisasi dengan tepat (mudah ke sulit, sederhana, ke kompleks, dsb)
2. Antusias siswa
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut dan/atau mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan .
4. Penggunaan waktu sesuai yang direncanakan.
5. Menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, baik dan benar.
Rekomendasi :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Sumber: BPU TINGKAT I KS/M


Kepala Sekolah/Madrasah Guru yang disupervisi


NIP.…………………… NIP. ………………


Keterangan: Pada bagian kanan di beri kolom nilai berupa tabel skor 1-5


Contoh Soal UTS Ulangan Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas 4 SD Semester 1

Pembaca yang kami hormati, berikut adalah salah satu contoh soal UTS atau Ulangan Tengah Semester Mata pelajaran Bahasa Jawa. Semoga bermanfaat bagi anda yang sedang mencari contoh soal di internet. Contoh soal tersebut dilengkapi dengan kunci jawaban sehingga memudahkan anda yang menginginkannya. Istilah soal UTS kini berganti menjadi PTS atau Penilaian Tengah Semester.
Wacanen kanthi patitis !
Duwe Ati Segara
Padhukuhan Karang Kadhempel kalebu padhukuhan kang ayem tentrem. Para wargane padha sayuk rukun ora tau padha pasulayan. Sing dadi tetuwa ing padhukuhan iku asma Kyai Badranaya. Kyai Badranaya tansah ngelingake supaya wargane aja padha seneng ngrungokake swara ala. Paribasane ana catur mungkur. Kyai Badranaya kagungan putra telu lanang kabeh. Sing pambarep arane Gareng, adhine Petruk, lan sing wuragil Bagong. Bocah telu kuwi duwe watak dhewe-dhewe. Gareng watake criwis cawis. Petruk watake jujur. Dene Bagong watake seneng sembrana.
Udakara jam papat sore Gareng, Petruk, lan Bagong padha balapan egrang ana plataran. Lagi tengah-tengahe padha dolanan, dumadakan Gareng tiba ketabrak egrange Bagong. Gareng nangis karo ngunek-unekake Bagong. Bagong ora trima banjur mbales ngunek-unekake Gareng. Petruk mlayu lapor bapake. Kyai Badranaya banjur ngundang bocah telu supaya leren anggone padudon. Kyai Badranaya ngendika, “Ngger, anakku. Kowe bocah telu iku sedulur. Kowe kudu tansah rukun. Seduluran utawa kekancan iku kudu duwe ati segara. Wis saiki padha leren kana ! Sing salah njaluk ngapura.”
Bagong rumangsa salah banjur njaluk ngapura marang Gareng. Gareng menehi pangapura karo weling supaya sesuk maneh aja dibaleni. Petruk genti ngandhani supaya Gareng dawa ususe utawa ora gampang nesu. Bocah telu banjur padha adus.
( Kapethik : Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas IV SD/MI karangane Drs. Haryono dkk )

A. Pitakon-pitakon iki wangsulana manut isining wacan !
1. Kepriye kahanan ing Padhukuhan Karang Kadhempel ?
Wangsulan : ................................................................................................................................
2. Sapa tetuwa ing Padhukuhan Karang Kadhempel ?
Wangsulan : ................................................................................................................................
3. Apa paribasane ora ngrungokake swara ala ?
Wangsulan : ................................................................................................................................
4. Kapan Gareng, Petruk, Bagong dolanan egrang ?
Wangsulan : .................................................................................................................................
5. Apa tegese “ati segara” ?
Wangsulan : .................................................................................................................................


B. Wenehana tandha ping (X) aksara a, b, c, utawa d ing pratelan kang bener !
1. Petruk genti ngandhani supaya Gareng “dawa ususe”. Dawa ususe kalebu .....
a. Parikan
b. Paribasan
c. Tembung entar
d. Tembung lingga

2. “Kaya cecak nguntal cagak” kalebu paribasan, kang tegese .....
a. Gegayuhan kang ora timbang karo kekuwatane
b. Atine molah malih
c. Olehe ngunen-uneni sakatoge
d. Sarwa cilaka

3. Bareng isa nggambar, banjur gedhe endhase. Gedhe endhase tegese .....
a. Umuk
b. Mumet
c. Seneng
d. Susah

4. Perkara cilik dadi perkara gedhe, paribasane .....
a. Satru munggeng cangklakan
b. Kriwikan dadi grojogan
c. Kebo kabotan sungu
d. Idu didilat maneh

5. Pak Bima nggawa buku. Basa kramane nggawa yaiku ......
a. Mbekta
b. Ngampil
c. Njupuk
d. Ngasta

6. ................. ingkang rawuh punika ?
a. Punapa
b. Pundi
c. Sinten
d. Kadospundi

7. Ukara basa krama alus kang bener yaiku .....
a. Ibu nyangking tas tindak pasar
b. Ibu ngasta tas tindak pasar
c. Ibu ngasta tas tindak peken
d. Ibu nggawa tas tindak peken

8. Bapak Budi gawe layang pamit. Ukara pitakon sing cocok yaiku .....
a. Genea Bapakne Budi gawe layang pamit ?
b. Kapan Bapakne Budi gawe layang pamit ?
c. Ana ngendi layang pamit digawe ?
d. Sapa sing gawe layang pamit ?

9. Aku arep lunga. Ukara iku yen dikramakke dadi .....
a. Kula badhe kesah c. Kula ajeng tindak
b. Kula arep kesah d. Kula badhe tindak

10. “Nuwun sewu, Bu, Simbah nembe ........”
a. Siram
b. Adus
c. Pakpung
d. Lunga

C. Ceceg-ceceg ing ukara iki isenana nganggo jawaban kang bener !

1. Rai gedheg, tegese ...................................................................................................
2. Bocah kuwi pancen landhep nalare. Landhep nalare tegese ................................
3. Ani kuwi bocah sing seneng omong. Yen omong criwis ora leren-leren.
Ani diarani bocah sing tipis ....................................................................................
4. Gunemane mencla mencle. Paribasane ..................................................................
5. Melu rekasa ora melu kepenake.
Paribasan “gupak pulut ora mangan ........................................................................
6. Aku tangi turu.
Bapak ......................................................... sare.
7. .......................... asmanipun Ibu Kepala Sekolah ?
8. Pak Joko mulih saka kantor. Tembung mulih, krama inggile ...............................
9. Ibu gerah waos. Tembung waos tegese ..................................................................
10. Kula gadhah sepedha. Basa ngokone “gadhah” yaiku ...........................................

D. Garapen manut pituduhe !

1. Terangna tegese paribasan iki !
Ana catur mungkur
Wangsulan : ...............................................................................................................................
2. Apa tegese ati segara ?
Wangsulan : ...............................................................................................................................
3. Ukara iki kramakna !
Pak Guru wis bali numpak montor.
Wangsulan : ...............................................................................................................................
4. Gawea ukara pitakon nganggo tembung “pinten” !
Wangsulan : ...............................................................................................................................
5. Simbah lara weteng.
Gantinen basa krama !
Wangsulan : .................................................................................................................................


KUNCI JAWABAN UTS

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas : IV
Tahun Pelajaran : 2016/2017

A.
1. Ayem tentrem
2. Kyai Badranaya
3. Ana catur mungkur
4. Udakara jam papat sore
5. Sugih pangapura

B.
1. C   6. C
2. A   7. C
3. A   8. D
4. B   9. A
5. D  10. A

C.
1. Ora duwe isin
2. Pinter
3. Lambene
4. Esuk dhele sore tempe
5. Nangkane
6. Wungu
7. Sinten
8. Kondur
9. Untu
10. Duwe

D.
1. Ngedohi swara/tembung ala
2. Sugih pangapura
3. Pak Guru sampun kondur nitih montor
4. Pinten reginipun buku punika ?
5. Simbah gerah padharan


PEDOMAN PENILAIAN
No. Nomor Soal       Skor Maksimal
A      1 - 5                          10
B      1 - 10                        10
C      1 - 10                        20
D      1 - 5                          20


Nilai Akhir = Jumlah Skor Perolehan
                                    6

Ads By Google

ADVERTISEMENT