Contoh cerita si Kancil dan Pak tani yang merupakan cerita Fabel peniggalan nenek dan kakek di masa lalu

Tersebutlah nama Kancil, seekor binatang yang dapat berbicara kepada manusia dalam cerita fabel yang merupakan cerita peninggalan nenek dan kakek pada saat menjelang tidur, yang di ceritakan kepada para cucu sebagai bekal untuk tidur.

Kancil saat itu berdiri termenung di pematang sawah di dekat sawah Pak tani. Kancil memandang alam sekitarnya yang penuh dengan berbagai tumbuhan yang masih rimbun kala itu. Didepan dirinya, terdapat hamparan sawah yang merupakan ladang untuk menanam mentimun yang sangat di sukai oleh kancil.



Selang beberapa minggu, si Kancil berdiri di tempat yang sama, dilihatnya sawah milik Pak tani yang telah berubah dengan banyak tanaman mentimun yang pastinya menarik dan ingin segera dimakannya. Kla itu Pak tani sedang tak berada di sawah. Dengan keberaniannya, si Kancil mencuri mentimun yang berwarna hijau segar. Segera setelah si kancil memetik timun dari pohonnya, dia segera lari ke tempat di bawah pohon untuk segara menikmatinya.

Hari berganti hari, Pak tani kaget ketika melihat tanaman mentimunnya rusak, dan buah timun yang banyak telah hilang. Dia menduga bahwa kancil lah yang pasti mencuri mentimun beliau.

Pak tani segera menjadi marah dan membuat sebuah scarecrow atau orang orangan sawah. Scarecrow tersebut segera di lumuri dengan lem yng diambil dari getah pohon nangka. Harapan pak tani, si kancil akan menendangnya dan semua kakinya lengket pada scarecrow atau orang orangan sawah itu.

Apa yang di tunggu telah tiba. Si kancil dengan mantap pergi kesawah dimana masih banyak mentimun yang hijau yang menggantung di pohonnya. Kancil dengan berani memasuki area sawah tersebut, dan dia melihat scarecrow atau orang orangan sawah yang berdiri di tangah sawah.

Tanpa banyak kata si akncil langsung menendang orang orangan sawah tersebut, dan apa yang diharapkan pak tani menjadi kenyataan. Kaki kancil tertempel dan lengket ke orang orangan sawah tersebut, yang telah di lumuri banyak getah nangka.
Kancil menjadi panik, di berteriak menjerit seakan nyawanya di ujung tanduk.

Pak tani dengan kesal sekaligus gembira menangkap kancil itu dan membawanya ke rumah. Bu tani segera membeli bumbu dapur yang akan di manfaatkan sebagai bumbu gulai dengan daging kancil yang lezat. Tak ayal lagi, si kancil menangis tersedu di dalam keranjang. waktu itu, pak tani berada di sawah untuk menyiangi rumput yang ada di sekitar tumbuhan mentimun.

Disaat kancil menangis terdengarlah seekor anjing yang lewat. Anjing tersebut menanyakan kepada kancil, mengapa dia menangis. kancil dengan akal bulusnya segera mengusap air mata yang ada di pipinya. Kancil mengatakan kepada anjing bahwa dia menangis karena sedih sekaligus gembira. Kancil berkata bahwa dia akan di jadikan anak angkat pak tani, dengan catatan bahwa kancil sudah tak dapat keluar rumah bertemu dengan teman temannya. Namun di dalam rumah pak tani, segala kebutuhannya akan dipenuhi asal dia mau menjaga rumah.

Anjing mendengar cerita itu tertarik dan memohon kepada kancil, agar dia( anjing) yang menjadi anak angkatnya. Kancil berpura pura menolaknya. namun karena desakan akhirnya kancil meluluskn permintaan anjing tersebut.

Keranjang yang berisi kancil saat ini telah terisi dengan anjing tersebut. Segera setelah keluar dari keranjang itu, kancil berkata kepada anjing agar berhati hati, karena sebenarnya cerita yang di ungkapkan si kancil adalah bohong. Kancil berlari dengan kemenangan dan tertawa sepuasnya.

Singkat dalam cerita, Pak tani yang pulang dari sawah kaget dan mendapati kancil telah berubah menjadi anjing, segera anjing tersebut di usir oleh pak tani. Pak tani geram dan marah besar, dengan berharap akan menangkap kembali kancil yang licik dan berakal bulus tersebut.

Catatan:
Versi menjadi anak angkat saya rubah dari aslinya untuk menghindari pemikiran anak yang lain dalam persepsi mereka karena blog ini berguna bagi siapa saja dalam segala umur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments